Diksia.com - Apakah kamu suka membaca novel dengan genre fantasi dan aksi? Apakah kamu ingin merasakan sensasi berpetualang di berbagai tempat di Indonesia? Apakah kamu penasaran dengan misteri listrik padam yang melanda Jawa dan Bali? Jika ya, maka kamu harus membaca novel Melangkah karya J.S. Khairen.
Pernahkah kamu merasa tersesat dalam hidup? Meragukan pilihanmu dan bertanya-tanya apakah kamu berada di jalan yang benar? Jika ya, kamu tidak sendirian. Dalam novel inspiratif “Melangkah” karya J.S. Khairen, kamu akan diajak mengikuti perjalanan seorang pemuda bernama Biru yang berusaha menemukan makna dan tujuan hidupnya.
Novel Melangkah adalah novel kesebelas dari penulis berdarah Minang yang telah menulis banyak karya menarik dan inspiratif. Novel ini mengisahkan tentang empat sahabat yang harus berjuang melawan pasukan berkuda yang bisa melontarkan listrik. Mereka juga harus mengungkap rahasia di balik listrik padam yang mengancam Nusantara.
Biru, seorang pemuda berusia 20 tahun, baru saja menyelesaikan pendidikannya dan dihadapkan pada kenyataan pahit kehidupan. Di tengah ekspektasi keluarga dan tuntutan masyarakat, Biru dilanda kebimbangan tentang masa depannya. Apakah dia harus mengikuti jejak orang tuanya atau mengejar mimpinya sendiri?
Berikut ini adalah detail novel Melangkah yang perlu kamu ketahui:
- Judul: Melangkah
- Pengarang: J.S. Khairen
- Genre: Fantasi, Aksi
- Bahasa: Indonesia
- Penerbit: Gramedia Widiasarana Indonesia
- Peringkat: 4.14 dari 5 bintang di Goodreads
Sinopsis Novel Melangkah
Listrik padam di seluruh Jawa dan Bali secara misterius! Ancaman nyata kekuatan baru yang hendak menaklukkan Nusantara. Saat yang sama, empat sahabat mendarat di Sumba, hanya untuk mendapati nasib ratusan juta manusia ada di tangan mereka!
Empat mahasiswa jurusan Ekonomi ini, harus bertarung melawan pasukan berkuda yang bisa melontarkan listrik! Semua dipersulit oleh seorang buronan tingkat tinggi bertopeng pahlawan yang punya rencana mengerikan.
Ternyata pesan arwah nenek moyang itu benar-benar terwujud. “Akan datang kegelapan yang berderap bersama ribuan kuda raksasa di kala malam. Mereka bangun setelah sekian lama, untuk menghancurkan Nusantara. Seorang lelaki dan seorang perempuan ditakdirkan membaurkan air di lautan dan api di pegunungan. Menyatukan tanah yang menghujam, dan udara yang terhampar.”