Novel Lima Tahun Setelah Kau Pergi by Hielmy Muthia

RediksiaJumat, 16 Februari 2024 | 19:51 WIB
Novel Lima Tahun Setelah Kau Pergi by Hielmy Muthia
Novel Lima Tahun Setelah Kau Pergi by Hielmy Muthia

Diksia.com - Novel romantis memang selalu punya daya tarik tersendiri bagi para pembacanya. Apalagi jika novel tersebut menceritakan kisah cinta yang penuh liku-liku, drama, dan haru.

Salah satu novel yang bisa membuat kamu baper adalah Lima Tahun Setelah Kau Pergi, karya Hielmy Muthia yang diterbitkan di kbm.

Apa itu kbm?

Kbm adalah singkatan dari Komunitas Bisa Menulis, sebuah aplikasi yang memungkinkan kamu untuk menulis dan membaca novel, cerbung, cerpen, dan puisi secara online.

Kamu bisa menemukan berbagai genre dan tema yang sesuai dengan selera kamu, mulai dari romantis, fantasi, horor, thriller, komedi, dan lain-lain. Kamu juga bisa berinteraksi dengan penulis dan pembaca lainnya, memberikan komentar, saran, dan lovenya.

Mengapa kamu harus membaca novel Lima Tahun Setelah Kau Pergi?

Lima Tahun Setelah Kau Pergi adalah novel yang bercerita tentang Alifia dan Dipta, dua orang yang pernah saling mencintai namun terpisah karena kesalahpahaman.

Lima tahun kemudian, mereka bertemu kembali dalam situasi yang berbeda. Apakah mereka masih memiliki perasaan satu sama lain? Bagaimana nasib hubungan mereka yang penuh rintangan?

Berikut adalah detail novel Lima Tahun Setelah Kau Pergi:

  • Judul: Lima Tahun Setelah Kau Pergi
  • Pengarang: Hielmy Muthia
  • Genre: Romantis
  • Bab: 30
  • Bahasa: Indonesia
  • Penerbit: kbm
  • Peringkat: 4.8 dari 5 bintang

Novel ini memiliki alur yang menarik, dialog yang mengalir, dan karakter yang kuat. Kamu akan dibawa untuk merasakan emosi yang beragam, dari senang, sedih, marah, hingga haru.

Kamu juga akan terpesona dengan gaya penulisan Hielmy Muthia yang sederhana namun menyentuh. Novel ini juga dilengkapi dengan ilustrasi yang cantik dan menambah daya tarik cerita.

Sinopsis Lima Tahun Setelah Kau Pergi

Bagaimana rasanya mencintai hati yang telah membeku?

Lima tahun telah berlalu, namun luka dan air mata masih menjadi teman setia dalam perjalananmu.

Lima tahun penuh upaya untuk meyakinkan diri bahwa kau adalah wanita yang pantas dipandang sebelah mata, lima tahun berlalu dengan kepuasan atas penghinaan yang kau alami.