Diksia.com - Pernahkah kamu merasa kebaikanmu tidak dihargai? Novel Lengkung Janur Kuning Di Depan Rumah karya Rani Kumala menghadirkan kisah inspiratif tentang Bintari, seorang menantu yang tulus dan sabar dalam mengabdikan diri kepada mertuanya.
Di tengah ujian pernikahan dan pengkhianatan, Bintari menunjukkan bahwa cinta dan pengorbanan yang tulus pada akhirnya akan mendapatkan balasan yang setimpal.
Novel ini menceritakan kisah Bintari, seorang menantu yang dengan tulus dan sabar merawat kedua mertuanya yang sedang sakit.
Di saat anak kandung mereka sibuk dengan kehidupan masing-masing, Bintari lah yang selalu ada di sisi mereka, memberikan perhatian dan kasih sayang tanpa pamrih.
Keikhlasan Bintari pun berbuah manis, ia mendapatkan kepercayaan penuh dari mertuanya dan bahkan dihadiahkan harta yang tak ternilai.
Namun, kebahagiaan Bintari diuji ketika ia dihadapkan pada pengkhianatan sang suami. Adam, suaminya, diam-diam menikah lagi dengan wanita lain saat Bintari sedang mengandung anak pertama mereka.
Di tengah rasa sakit hati dan kekecewaan, Bintari bangkit dan menunjukkan kekuatannya. Ia mengambil kembali haknya dan membuktikan bahwa dia adalah wanita yang tegar dan mandiri.
Detail Novel
- Judul: Lengkung Janur Kuning Di Depan Rumah
- Pengarang: Rani Kumala
- Genre: Roman, Drama
- Bahasa: Indonesia
- Penerbit: KBM App
- Rating: 4.5/5 (Berdasarkan 1200+ ulasan di KBM App)
Sinopsis
Ketulusan Bintari dalam merawat kedua mertuanya tidaklah sia-sia. Keuletan Tari dalam memperhatikan kesejahteraan mereka telah membawa konsekuensi yang menguntungkan.
Mertua Bintari bahkan menempatkan kepercayaan mereka padanya di atas kepercayaan terhadap anak-anak mereka sendiri.
Saat tuan Mardian dan istrinya jatuh sakit, sibuklah kedua anak dan menantunya menikmati kehidupan yang dipenuhi dengan kemewahan.
Malik, satu-satunya anak yang peduli, juga terikat dengan tugasnya sebagai abdi negara. Hanya Bintari, menantu bungsu yang tak pernah mengeluh, yang bersedia merawat mereka.
Adam, suami Tari, tak berbeda jauh dengan kedua kakaknya yang acuh tak acuh terhadap penderitaan orang tua mereka.
Suatu hari, Tuan Mardian menghubungi pengacaranya untuk membuat surat wasiat, yang kemudian meminta bantuan pengacara untuk mengalihkan semua harta ke Bintari dan Malik.
Namun, karena Malik merasa belum cukup memberikan kontribusi pada orang tua mereka, ia menolak dan memberikan bagian haknya pada Bintari. Selain itu, Malik adalah sosok yang mandiri dan mampu memenuhi kebutuhannya sendiri.
Di tahun ketiga pernikahannya, Bintari mengandung. Dengan penuh kebahagiaan, ia memilih untuk fokus pada keluarganya. Dokumen-dokumen kepemilikan harta tersebut tidak pernah diambil oleh Bintari, melainkan disimpan oleh pengacara Tuan Mardian.
Namun, badai besar melanda rumah tangga Bintari. Adam menikahi wanita lain saat Bintari sedang hamil. Penuh dengan rasa kecewa, Bintari mengambil alih semua harta yang telah diberikan padanya.
Kejadian ini membuat Bintari menjadi tamu istimewa di pernikahan keduanya. Adam terkejut melihat kehadiran Bintari yang tengah mengandung dan memberikan ucapan selamat.
Musibah dalam pernikahan Bintari dan Adam membawa fakta mengejutkan tentang Malik. Rupanya, lamaran yang dibawa oleh Tuan Mardian ke rumah orang tua Bintari awalnya ditujukan untuk Malik.
Namun, setelah melihat foto Tari, Adam jatuh cinta dan memohon pada Tuan Mardian agar menjodohkan dia dengan Tari.
Dimana Bisa Membaca Novel Lengkung Janur Kuning Di Depan Rumah?
Kamu bisa membaca novel Lengkung Janur Kuning Di Depan Rumah secara online di KBM App.
Berikut cara membacanya:
- Download aplikasi KBM App di Google Play Store atau App Store.
- Buat akun dan login ke KBM App.
- Cari novel “Lengkung Janur Kuning Di Depan Rumah” di kolom pencarian.
- Klik pada novel dan pilih “Baca”.
- Kamu bisa membaca novel secara gratis dengan menonton iklan atau membeli koin untuk membaca tanpa iklan.
Novel Lengkung Janur Kuning Di Depan Rumah adalah novel yang menyentuh hati dan penuh makna. Novel ini mengajak kita untuk selalu bersabar, tulus, dan ikhlas dalam menjalani hidup.
Kisah Bintari menjadi inspirasi bagi kita semua untuk selalu tegar dan pantang menyerah dalam menghadapi cobaan.