Novel Laut Bercerita Karya Leila S. Chudori

RediksiaMinggu, 14 Januari 2024 | 12:56 WIB
Novel Laut Bercerita Karya Leila S. Chudori
Novel Laut Bercerita Karya Leila S. Chudori

Diksia.com - Novel Laut Bercerita adalah salah satu karya sastra yang patut dibaca oleh para pecinta novel. Novel ini ditulis oleh Leila S. Chudori, seorang penulis dan jurnalis ternama di Indonesia. Novel ini terbit pada tahun 2017 dan telah dicetak ulang beberapa kali. Novel ini juga telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan judul The Sea Speaks His Name.

Novel Detail:

  • Judul: Laut Bercerita
  • Penulis: Leila S. Chudori
  • Genre: Fiksi sejarah, drama, politik
  • Bab: 2 bab, terbagi menjadi 22 subbab
  • Bahasa: Indonesia
  • Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia
  • Rating: 4.3 dari 5 bintang di Goodreads

Sinopsis Novel Laut Bercerita

Novel Laut Bercerita mengisahkan tentang nasib Biru Laut Wibisana, seorang mahasiswa dan aktivis yang diculik dan hilang pada masa Orde Baru. Novel ini juga mengikuti perjuangan adiknya, Asmara Jati Wibisana, yang mencari tahu kebenaran tentang kakaknya. Novel ini terbagi menjadi dua bagian, yang masing-masing memiliki sudut pandang dan latar waktu yang berbeda.

Novel ini merupakan karya fiksi sejarah yang terinspirasi oleh kisah nyata penghilangan 13 aktivis pada tahun 1998. Novel ini ditulis oleh Leila S. Chudori, seorang penulis dan jurnalis ternama di Indonesia. Novel ini terbit pada tahun 2017 dan telah mendapatkan berbagai penghargaan, termasuk The S.E.A Write Award 2020.

Novel ini juga telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan judul The Sea Speaks His Name. Novel ini adalah novel yang layak dibaca oleh siapa saja yang tertarik dengan sejarah, sastra, dan kemanusiaan. Novel ini menawarkan kisah yang menarik, mendebarkan, menyentuh, dan menginspirasi. Novel ini juga ditulis dengan gaya yang indah, lugas, dan mengalir. Novel ini adalah novel yang berani, jujur, dan bermartabat.

Latar Belakang Novel Laut Bercerita

Novel Laut Bercerita terinspirasi oleh kisah nyata penghilangan 13 aktivis mahasiswa pada masa Orde Baru. Aktivis-aktivis ini diduga diculik dan dibunuh oleh aparat negara karena dianggap mengancam stabilitas rezim. Hingga saat ini, nasib mereka masih menjadi misteri yang belum terungkap.