Diksia.com - Pernahkah kamu merasa terpuruk oleh masa lalu yang kelam? Merasa tak pantas dicintai dan bahagia? Novel “Lamaran Subuh” karya Eka Bakti Novel mengajak kita menyelami kisah Abrina, seorang perempuan yang berjuang bangkit dari trauma dan menemukan cinta yang tak terduga.
Dengan bahasa yang menyentuh dan alur cerita yang menghanyutkan, novel ini akan membawamu dalam perjalanan emosional yang penuh haru dan inspirasi. Siapkan hatimu untuk terenyuh, termotivasi, dan mungkin menitikkan air mata.
Abrina Anindita, seorang perempuan yang telah tiga kali gagal dalam pernikahan, hidup dalam bayang-bayang masa lalu yang kelam. Tragedi pemerkosaan yang dialaminya telah merenggut harga dirinya dan membuatnya merasa tak pantas dicintai.
Namun, di tengah keputusasaannya, takdir mempertemukannya dengan Mahavir Bagaskara, seorang laki-laki yang tiba-tiba melamarnya setelah salat Subuh.
Mampukah Mahavir menjadi jawaban atas kepasrahan Abrina? Akankah cinta mereka mampu menyembuhkan luka masa lalu yang begitu dalam? Temukan jawabannya dalam “Lamaran Subuh”, sebuah kisah mengharukan tentang kekuatan cinta, harapan, dan penerimaan diri.
Detail Novel
- Judul: Lamaran Subuh
- Pengarang: Eka Bakti
- Genre: Roman, Drama, Religi
- Bahasa: Indonesia
- Penerbit: KBM App
- Rating: 4.5/5 (berdasarkan ulasan pembaca)
Sinopsis Novel
Delapan tahun lamanya, Abrina Anindita terperangkap dalam bayang-bayang masa lalu yang kelam akibat tragedi pemerkosaan yang membuatnya tiga kali gagal berumah tangga.
Dia sering dianggap sebelah mata karena masa lalunya yang merenggut harga dirinya sebagai perempuan. Lebih tragis lagi, peristiwa itu melahirkan seorang anak perempuan.
Mengapa perempuan selalu menjadi pihak yang paling disalahkan dari sudut pandang mana pun?
Lelah dengan kegagalan berumah tangga yang berulang kali, Abrina memutuskan untuk berhenti berharap. Apalagi berharap pada cinta dari pria yang bisa menerima dirinya beserta masa lalu kelamnya.
Menjadi janda tiga kali telah menambah daftar kelam hidupnya dan penilaian buruk di mata para pria.
Namun, di tengah keputusasaan Abrina atas hidupnya yang suram, takdir kembali berperan. Tepat setelah Abrina menyelesaikan salat malam, kepulangan bapaknya dengan membawa seorang tamu mengejutkan seluruh rumah.