Diksia.com - Awalan: Apakah kamu pernah merasa lelah dengan tuntutan suami yang ingin punya banyak anak dalam waktu singkat? Apakah kamu pernah merasa tidak dihargai sebagai seorang istri yang juga memiliki hak dan perasaan? Apakah kamu pernah berpikir untuk melawan dan menunjukkan bahwa kamu bukan mesin pencetak anak?
Jika kamu menjawab ya untuk pertanyaan-pertanyaan di atas, maka kamu harus membaca novel yang satu ini. Novel Ketika Istri Mulai Lelah (Aku Bukan Mesin Pencetak Anak) adalah novel yang menceritakan kisah nyata seorang istri yang diperlakukan seperti mesin oleh suaminya yang egois dan tak peka.
Novel ini ditulis oleh Tary Mentary, seorang penulis yang juga seorang guru TK. Novel ini merupakan novel pertamanya yang langsung mendapat sambutan hangat dari para pembaca, terutama para wanita yang merasakan hal yang sama dengan tokoh utama novel ini.
Detail Novel
- Judul: Novel Ketika Istri Mulai Lelah (Aku Bukan Mesin Pencetak Anak)
- Pengarang: Tary Mentary
- Genre: Drama, Romantis, Inspiratif
- Bahasa: Indonesia
- Penerbit: Karyakarsa, KBM, Google Play Books
- Peringkat: 4.5 dari 5 bintang di Google Play Books
Sinopsis
Novel ini mengisahkan tentang Aisyah, seorang istri yang selalu dituntut oleh suaminya, Raswan, untuk hamil lagi setelah melahirkan anak pertama mereka, Adam. Raswan ingin punya delapan anak dalam jarak yang dekat-dekat, tanpa memikirkan perasaan dan kesehatan Aisyah.
Raswan juga melarang Aisyah untuk menonton TV, pegang HP, atau melakukan hal-hal yang disukainya, karena dia menganggap itu tidak bermanfaat. Aisyah merasa tidak bahagia dan tidak dihargai sebagai seorang istri. Dia merasa seperti mesin pencetak anak yang tidak punya hak untuk menentukan hidupnya sendiri.
Suatu hari, Aisyah bertemu dengan Raka, seorang dokter yang menangani persalinannya. Raka adalah teman lama Aisyah yang pernah menyukainya. Raka menawarkan Aisyah untuk bekerja sebagai asisten di kliniknya. Aisyah merasa tertarik dengan tawaran itu, karena dia ingin merasakan kebebasan dan penghargaan.