Novel Jendela Menghadap Jalan by Ruhaini Matdarin

RediksiaSabtu, 24 Februari 2024 | 19:17 WIB
Novel Jendela Menghadap Jalan by Ruhaini Matdarin
Novel Jendela Menghadap Jalan by Ruhaini Matdarin

Diksia.com - Pernahkah kamu merasa bosan dengan hiruk pikuk kota dan mendambakan ketenangan desa? Novel “Jendela Menghadap Jalan” karya Ruhaini Matdarin membawa kita pada petualangan seru seorang gadis kota bernama Lili yang menghabiskan waktunya di kampung halaman. Di sana, dia menemukan dunia baru yang penuh dengan warna, tradisi, dan pelajaran hidup yang berharga.

Novel remaja memang selalu menarik untuk dibaca. Apalagi jika novel tersebut mengandung pesan-pesan moral yang bisa memberi inspirasi bagi pembacanya. Salah satu novel remaja yang patut kamu baca adalah Jendela Menghadap Jalan karya Ruhaini Matdarin.

Novel ini menceritakan kisah Lili, seorang gadis remaja yang menghadapi berbagai tantangan dan rintangan saat pulang ke kampung halamannya. Bagaimana Lili bisa mengatasi masalah-masalah yang ada di kampungnya? Apa makna di balik jendela-jendela yang menghadap jalan? Yuk, simak ulasan lengkap novel ini di bawah ini.

Jendela Menghadap Jalan adalah novel remaja yang ditulis oleh Ruhaini Matdarin, seorang penulis asal Kota Kinabalu, Sabah. Novel ini merupakan karya pertamanya yang memenangkan Hadiah Sastera Kumpulan Utusan pada tahun 2010 dalam kategori novel remaja.

Novel ini juga telah diadaptasi menjadi drama televisi yang ditayangkan di TV3 pada tahun 2012. Novel ini menggambarkan kehidupan masyarakat kampung yang masih melestarikan budaya dan tradisi mereka, serta nilai-nilai murni yang bisa dijadikan teladan.

Detail Novel

  • Judul: Jendela Menghadap Jalan
  • Pengarang: Ruhaini Matdarin
  • Genre: Novel Remaja
  • Bahasa: Bahasa Melayu
  • Penerbit: Utusan Publications & Distributors Sdn Bhd
  • Peringkat: 4.5/5 (berdasarkan ulasan di Goodreads)

Sinopsis

Novel ini dimulai dengan kisah Lili, seorang gadis remaja yang tinggal di bandar. Dia terpaksa pulang ke kampung sebelah ibunya pada musim cuti sekolah atas desakan ibunya. Lili tidak bersemangat untuk pulang ke kampung karena dia ingin menghabiskan waktu bersama teman-temannya di bandar. Namun, demi tidak melukakan hati ibunya, Lili menurut saja.

Di kampung, Lili bertemu dengan Geetha dan Danel, dua orang teman baru yang berasal dari kampung yang berbeda. Mereka menceritakan berbagai hal tentang kampung mereka, termasuk tentang jendela-jendela yang menghadap jalan. Lili merasa penasaran dengan fenomena tersebut dan ingin mengetahui alasannya.

Selama di kampung, Lili mengalami banyak hal yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Dia melihat bagaimana masyarakat kampung masih mengamalkan perubatan tradisional, seperti datuknya yang merupakan seorang tabib. Dia juga menyaksikan bagaimana masyarakat kampung saling tolong-menolong dan berempati terhadap masalah yang dihadapi oleh sesama.

Salah satu masalah yang menarik perhatian Lili adalah keganasan rumah tangga yang dialami oleh Che Jah, seorang janda yang tinggal bersama dua orang anak lelakinya, Haziq dan Rafiq. Lili merasa iba dengan nasib Che Jah dan berusaha membantunya dengan menghubungi Jabatan Kebajikan Masyarakat.

Namun, tindakan Lili malah menimbulkan kemarahan Haziq dan Rafiq yang merasa Lili mencampuri urusan keluarga mereka. Mereka pun menculik Lili dan mengurungnya di sebuah pondok buruk di tengah hutan.

Di sinilah Lili menemukan jawaban atas pertanyaannya tentang jendela-jendela yang menghadap jalan. Ternyata, jendela-jendela tersebut adalah simbol harapan dan impian bagi penduduk kampung. Mereka membangun rumah mereka dengan jendela-jendela yang menghadap jalan agar bisa melihat dunia yang lebih luas dan beragam.

Mereka juga berharap agar anak-anak mereka bisa keluar dari kampung dan meraih kesuksesan di luar sana. Lili pun menyadari bahwa dia telah salah menilai masyarakat kampung. Dia mengakui bahwa mereka memiliki kekayaan yang tidak dimiliki oleh masyarakat bandar, yaitu kekayaan hati dan jiwa. Lili pun bertekad untuk membantu Haziq dan Rafiq agar bisa kembali ke jalan yang benar dan mewujudkan impian mereka.

Dimana Bisa Membaca Novel Jendela Menghadap Jalan?

Novel Jendela Menghadap Jalan bisa kamu dapatkan di toko-toko buku terdekat atau melalui situs-situs belanja online. Kamu juga bisa membaca novel ini secara online di E-Sentral, sebuah platform baca buku digital yang menyediakan berbagai pilihan buku dalam bahasa Melayu. Kamu bisa membaca novel ini dengan harga yang terjangkau dan dengan kualitas yang baik.

Novel Jendela Menghadap Jalan adalah novel remaja yang layak untuk dibaca oleh semua kalangan. Novel ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi. Novel ini menunjukkan bahwa setiap orang memiliki jendela-jendela yang menghadap jalan, yaitu harapan dan impian yang bisa diwujudkan dengan usaha dan doa.

Novel ini juga mengingatkan kita untuk selalu menghargai kehidupan yang kita miliki dan berbagi kebaikan dengan sesama. Novel ini adalah novel yang bisa membuat kita tersenyum dan menangis sekaligus. Novel ini adalah novel yang bisa membuat kita berpikir dan berubah menjadi lebih baik.