Novel Iyan Bukan Anak Tengah: Kisah Anak Tengah yang Mencari Keadilan

RediksiaSabtu, 10 Februari 2024 | 18:05 WIB
Novel Iyan Bukan Anak Tengah, Kisah Anak Tengah yang Mencari Keadilan
Novel Iyan Bukan Anak Tengah, Kisah Anak Tengah yang Mencari Keadilan

Diksia.com - Apakah kamu pernah merasa tidak dianggap oleh keluargamu sendiri? Apakah kamu pernah merasa hidupmu tidak adil karena kamu adalah anak tengah? Jika ya, maka kamu mungkin bisa merasakan apa yang dirasakan oleh Riyan, tokoh utama dalam novel Iyan Bukan Anak Tengah karya Armaraher.

Pernahkah kamu merasa tersesat di antara ekspektasi keluarga dan keinginan diri sendiri? Novel “Iyan Bukan Anak Tengah” karya Armaraher ini akan membawamu menyelami realita kehidupan Iyan, anak kedua yang terjebak dalam dinamika keluarga yang rumit.

Iyan, sang protagonis, merasa hidupnya tak adil. Orang tuanya sibuk bekerja, mengabaikannya dan menaruh beban tanggung jawab pada Danan, sang kakak. Di sisi lain, Rani, adiknya, selalu mendapatkan perhatian dan kasih sayang. Iyan merasa tak terlihat dan tak dihargai.

Novel Iyan Bukan Anak Tengah adalah novel yang diadaptasi dari utas Twitter yang viral di kalangan anak muda. Novel ini bercerita tentang Riyan, seorang remaja yang merasa tidak bahagia dengan kehidupannya sebagai anak tengah.

Riyan merasa kedua orang tuanya lebih sayang pada kakak dan adiknya, dan selalu menaruh kepentingannya paling terakhir. Riyan juga harus menghadapi berbagai masalah remaja seperti cinta, persahabatan, dan cita-cita.

Novel ini mengajak pembaca untuk menyelami perasaan dan konflik batin Riyan, serta memberikan pesan moral tentang pentingnya menghargai diri sendiri dan keluarga.

Detail Novel

  • Judul: Iyan Bukan Anak Tengah
  • Pengarang: Armaraher
  • Genre: Fiksi, Drama Keluarga
  • Bab: 20
  • Bahasa: Indonesia
  • Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, Akad
  • Peringkat: 4.2/5 di Goodreads (dari 24.423 rating)

Sinopsis

Riyan adalah anak kedua dari tiga bersaudara yang merasa hidupnya tidak adil. Keberadaannya sebagai anak tengah seperti dibebani dengan segala urusan keluarganya. Kedua orang tuanya Riyan terlalu sibuk bekerja karier dibandingkan mengurus ketiga anaknya.

Sang kakak, Danan, juga tidak membantunya, malah selalu menyuruhnya ini dan itu. Sedangkan, sang adik Abiuan, masih sangat kecil. Riyan harus menanggung beban keluarganya tersebut sehingga ia merasa tak bahagia dengan kehidupannya.

Ditambah lagi, kepentingan Riyan selalu ditaruh paling terakhir. Sang ayah berpihak pada kakaknya, dan sang bunda berpihak pada adiknya. Riyan merasa tidak ada yang peduli padanya, bahkan teman-temannya di sekolah.