Novel Habibie & Ainun karya B.J. Habibie

RediksiaRabu, 7 Februari 2024 | 13:24 WIB
Novel Habibie & Ainun karya B.J. Habibie
Novel Habibie & Ainun karya B.J. Habibie

Diksia.com - Novel adalah salah satu media yang bisa mengangkat kisah nyata menjadi lebih menarik dan menyentuh. Salah satu novel yang berhasil melakukan hal itu adalah Habibie dan Ainun, karya dari Bacharuddin Jusuf Habibie, mantan presiden Republik Indonesia ke-3.

Novel ini menceritakan tentang perjalanan cinta antara Habibie dan istrinya, Ainun, yang berlangsung selama hampir 50 tahun. Novel ini juga mengungkapkan sisi lain dari Habibie, yaitu sebagai seorang suami yang romantis, setia, dan penuh pengorbanan.

Kisah cinta Presiden ketiga Indonesia, B.J. Habibie dan mendiang istrinya, Hasri Ainun Habibie, telah menjadi legenda. Cinta mereka yang terjalin selama lebih dari 48 tahun menginspirasi banyak orang. Kisah cinta abadi ini tertuang dalam novel Habibie & Ainun, sebuah memoar yang ditulis oleh B.J. Habibie sendiri.

Novel ini membawa kita menyelami perjalanan cinta mereka sejak pertemuan pertama di masa remaja hingga akhir hayat Ainun. Kita diajak untuk merasakan manisnya cinta muda, pahitnya perpisahan, dan kekuatan cinta yang mampu melewati berbagai rintangan.

Detail Novel

  • Judul: Habibie dan Ainun
  • Pengarang: Bacharuddin Jusuf Habibie
  • Genre: Biografi, Romantis
  • Bab: 16
  • Bahasa: Indonesia
  • Penerbit: PT THC Mandiri
  • Peringkat: 4.5/5 (Goodreads)

Sinopsis

Novel ini dimulai dengan pertemuan pertama Habibie dan Ainun saat masih duduk di bangku SD. Saat itu, Habibie sering mengejek Ainun karena kulitnya yang gelap. Namun, takdir mempertemukan mereka kembali saat dewasa, dan keduanya saling jatuh cinta. Habibie, yang merupakan seorang jenius dan pakar pesawat terbang, memiliki mimpi besar untuk membuat kendaraan terbang yang bisa menyatukan Indonesia. Ainun, yang merupakan seorang dokter muda dengan masa depan cerah, mendukung penuh mimpi Habibie dan bersedia mengikuti Habibie ke Jerman, tempat Habibie meniti karirnya.

Di Jerman, Habibie dan Ainun menghadapi berbagai tantangan dan rintangan, baik dari segi pekerjaan, keluarga, maupun politik. Namun, mereka selalu bersama dan saling menguatkan. Habibie berhasil menciptakan pesawat terbang pertama Indonesia, N-250, yang menjadi kebanggaan bangsa. Ainun juga berhasil menjadi dokter yang disegani dan dicintai oleh banyak orang. Mereka juga dikaruniai dua orang anak, Ilham dan Thareq, yang menjadi kebahagiaan mereka.