Novel Dikira Miskin Saat Pulang Kampung by Rafanalfa6819

RediksiaMinggu, 3 Maret 2024 | 20:24 WIB
Novel Dikira Miskin Saat Pulang Kampung by rafanalfa6819
Novel Dikira Miskin Saat Pulang Kampung by rafanalfa6819

Diksia.com - Novel adalah salah satu jenis karya sastra yang banyak digemari oleh para pembaca. Novel bisa memberikan hiburan, inspirasi, dan pelajaran bagi pembacanya. Ada banyak genre novel yang bisa kamu pilih sesuai dengan selera dan minat kamu, mulai dari romantis, komedi, thriller, fantasi, dan lain-lain.

Salah satu novel yang sedang populer dan banyak dibicarakan oleh para pembaca adalah novel berjudul “Dikira Miskin Saat Pulang Kampung”. Novel ini bercerita tentang Halimah, seorang gadis desa yang dihina miskin oleh para tetangganya di kampung karena pulang dari kota menggunakan motor butut.

Padahal, Halimah adalah seorang pengusaha sukses yang memiliki banyak aset dan bisnis di kota. Bagaimana kisah selanjutnya? Apakah Halimah akan membuktikan bahwa dia bukanlah orang miskin? Siapa pria tampan yang menarik hati Halimah? Temukan jawabannya dalam novel “Dikira Miskin Saat Pulang Kampung”.

Detail Novel

Berikut adalah detail novel “Dikira Miskin Saat Pulang Kampung” yang perlu kamu ketahui:

  • Judul: Dikira Miskin Saat Pulang Kampung
  • Pengarang: Rafanalfa6819
  • Genre: Drama, Komedi, Romantis
  • Bahasa: Indonesia
  • Penerbit: Goodnovel
  • Peringkat: 4.8 dari 5 bintang (berdasarkan 34 ulasan)

Sinopsis

Halimah adalah seorang gadis desa yang tinggal di kota bersama sahabatnya, Vano. Halimah adalah seorang pengusaha sukses yang memiliki banyak aset dan bisnis di kota, seperti hotel, restoran, salon, dan lain-lain. Halimah juga dikenal sebagai sosok yang cantik, pintar, dan baik hati.

Suatu hari, Halimah memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya untuk mengunjungi orang tuanya yang sudah lama tidak bertemu. Halimah memilih untuk pulang menggunakan motor butut yang dia beli dari seorang tukang loak. Halimah berpikir bahwa motor butut itu akan membuatnya lebih mudah berkeliling di kampung yang masih banyak jalannya berlubang dan berdebu.

Namun, keputusan Halimah itu ternyata menimbulkan masalah. Para tetangga di kampung mengira bahwa Halimah adalah orang miskin yang gagal hidup di kota. Mereka mengejek, menghina, dan merendahkan Halimah tanpa tahu siapa sebenarnya Halimah. Bahkan, ada yang berani mencuri motor butut Halimah dan menjualnya dengan harga murah.