Novel Dear, My First Love by Mae_jer

RediksiaKamis, 15 Februari 2024 | 11:33 WIB
Novel Dear, My First Love by Mae_jer
Novel Dear, My First Love by Mae_jer

Diksia.com - Pernahkah kamu merasakan cinta pertama yang tak terlupakan? Detik-detik indah saat hati berdesir kencang dan dunia terasa berwarna. Novel “Dear, My First Love” karya Mae_jer di Noveltoon akan membawa kamu kembali ke momen magis itu, dibalut humor dan romansa yang menghangatkan hati.

Novel adalah salah satu media hiburan yang banyak digemari oleh para pembaca, terutama genre romantis. Novel romantis biasanya menceritakan kisah cinta antara dua orang yang menghadapi berbagai rintangan dan tantangan, namun tetap berusaha untuk bersama. Novel romantis juga bisa membuat pembaca merasakan emosi yang beragam, mulai dari senang, sedih, haru, marah, hingga baper.

Salah satu novel romantis yang sedang populer saat ini adalah Dear, My First Love karya Mae_jer. Novel ini diterbitkan di noveltoon, sebuah platform online yang menyediakan berbagai novel digital yang bisa dibaca secara gratis atau berbayar. Novel ini telah dibaca oleh lebih dari 1 juta pembaca dan mendapatkan rating 4.8 dari 5 bintang.

Bagi kamu yang belum familiar dengan Noveltoon, platform ini menyediakan berbagai novel digital dengan beragam genre, termasuk romansa. “Dear, My First Love” merupakan salah satu karya populer di Noveltoon yang telah dibaca jutaan kali dan mendapatkan banyak ulasan positif dari para pembaca.

Detail Novel

Berikut adalah detail novel Dear, My First Love:

  • Judul: Dear, My First Love
  • Pengarang: Mae_jer
  • Genre: Romantis, Slice of Life, Drama
  • Bab: 100 (ongoing)
  • Bahasa: Korea
  • Penerbit: Noveltoon
  • Peringkat: 17+

Sinopsis

Dalam alun-alun kehidupan yang terpintal oleh benang takdir, Anson, warisan tunggal pemilik sebuah institusi medis bergengsi di mana Aerin mengejar derajatnya. Pertemuan keduanya memaksa mereka menyusuri lorong kenangan, menerobos jarak tiga belas tahun yang terkubur dalam dendam yang mengakar kuat di dalam diri Anson.

Namun, seperti sebuah episode tak terduga dalam drama hidup, kebencian Anson terhadap Aerin terusik oleh harmoni ketidakbahagiaan yang merajai langkah-langkahnya. Apakah hati yang sebelumnya terkekang oleh amarah masa lalu itu, mungkin saja menjadi rentan saat mengetahui bahwa senyuman Aerin adalah topeng bagi kepedihan yang tersembunyi?