Novel Batal Cerai (Kukira Wanita Nelangsa, ternyata Bidadari Surga) Karya Lebah Ratih

RediksiaSabtu, 3 Februari 2024 | 16:20 WIB
Batal Cerai (Kukira Wanita Nelangsa, ternyata Bidadari Surga) Karya Lebah Ratih
Batal Cerai (Kukira Wanita Nelangsa, ternyata Bidadari Surga) Karya Lebah Ratih

Diksia.com - Apakah kamu suka membaca novel romantis yang penuh dengan konflik, baper, lucu, dan religi? Jika iya, maka kamu wajib membaca novel Batal Cerai karya Lebah Ratih. Novel ini bercerita tentang Aldo Amagatta, seorang cucu konglomerat yang sombong dan angkuh, yang terpaksa menikahi Miranda, seorang gadis desa yang sholihah dan bercadar.

Bagaimana kisah cinta mereka yang awalnya penuh dengan kebencian dan kesalahpahaman, berubah menjadi saling mencintai dan menghargai? Yuk, simak ulasan novel Batal Cerai berikut ini.

Detail Novel Batal Cerai

  • Judul: Batal Cerai (Kukira Wanita Nelangsa, ternyata Bidadari Surga)
  • Penulis: Lebah Ratih
  • Genre: Romantis, Religi
  • Jumlah Bab: 75
  • Bahasa: Indonesia
  • Penerbit: KBM /Wattpad
  • Rating: 4.8/5

Sinopsis Novel Batal Cerai

Aldo Amagatta adalah seorang cucu konglomerat yang memiliki segalanya: kekayaan, ketampanan, kecerdasan, dan kepopuleran. Namun, dia juga memiliki sifat yang sangat sombong, angkuh, dan tidak peduli dengan orang lain. Dia merasa dirinya adalah raja yang berhak mendapatkan apa saja yang dia inginkan.

Suatu hari, dia mendapat kabar bahwa kakeknya, sang pemilik perusahaan, sedang sekarat dan memiliki permintaan terakhir yang tidak bisa ditolak: Aldo harus menikahi seorang gadis desa yang merupakan cucu dari sahabat kakeknya. Gadis itu bernama Miranda, seorang gadis cerdas yang bercadar dan berasal dari desa. Dia adalah seorang muslimah yang sholihah, rendah hati, dan baik hati. Tapi, dia juga memiliki kepribadian yang mengejutkan dan tidak mudah menyerah.

Aldo sangat membenci permintaan kakeknya itu. Dia merasa terpaksa dan tidak rela menikahi gadis desa yang tidak selevel dengannya. Dia berusaha membuat Miranda menderita dan menyesal menikah dengannya. Dia melarang Miranda untuk membuka cadarnya di hadapannya, menghina dan menyiksa Miranda dengan berbagai cara, dan berencana untuk menceraikannya setelah kakeknya meninggal.

Namun, seiring berjalannya waktu, Aldo mulai menyadari bahwa Miranda bukanlah gadis desa yang nelangsa dan menyedihkan seperti yang dia kira. Miranda ternyata adalah seorang bidadari surga yang cantik, pintar, lucu, dan sabar. Miranda juga tidak mudah menyerah dan berusaha membuka hati Aldo yang dingin dan keras. Miranda menunjukkan kepada Aldo bahwa ada hal-hal yang lebih berharga dari kekayaan dan kekuasaan, yaitu cinta, kebahagiaan, dan keimanan.