Diksia.com - Dunia literasi remaja Indonesia kembali diramaikan dengan kisah yang menguras emosi dan penuh makna, yakni Novel 24/7 Menjaga Cinta Sejati Karya Sabrina Febrianti. Berawal dari platform Wattpad dan berhasil menarik perhatian jutaan pembaca, novel ini kemudian dibukukan dan menjadi salah satu karya best seller yang menyentuh hati.
Novel ini bukan sekadar cerita romansa biasa, melainkan sebuah perjalanan pahit seorang gadis dalam menemukan arti kebangkitan dan cinta sejati di tengah badai kehidupan yang tragis.
Novel 24/7 Menjaga Cinta Sejati menawarkan perspektif berbeda tentang cinta yang hadir sebagai penyelamat. Sabrina Febrianti dengan apik merangkai kisah yang tak hanya berfokus pada indahnya kasmaran, tetapi juga tentang realitas pahit yang harus dihadapi oleh Kajen, sang tokoh utama.
Dalam lautan masalah, Kajen dipertemukan dengan Albar Gibadesta, sosok lelaki dingin yang misterius, yang kehadirannya diibaratkan sebagai pertolongan dari Tuhan.
Keunikan alur dan kedalaman karakter membuat novel ini relevan bagi Kita yang mencari bacaan dengan nilai moral yang kuat, terutama tentang pentingnya menghargai diri dan sesama. Mari Kita bedah lebih dalam detail dan sinopsis dari novel yang fenomenal ini.
Detail Novel
- Judul: 24/7 Menjaga Cinta Sejati
- Pengarang: Sabrina Febrianti
- Genre: Fiksi Remaja, Romansa
- Bahasa: Indonesia
- Penerbit: Rainbook Publishing
- Peringkat: Bestseller (Berbagai sumber mencatat popularitasnya)
Sinopsis
Novel ini berpusat pada kisah Kajen, seorang gadis remaja yang menjalani kehidupan pahit dan merasa sangat menyesal telah dilahirkan di dunia ini. Ia menghadapi kenyataan tragis; mulai dari keluarga yang tidak harmonis, ayahnya yang tidak peduli, hingga pengalaman pahit dalam kisah asmara yang berujung pada trauma.
Kajen dipaksa menyimpan kisah cinta yang dicampakkan, kebersamaan yang lenyap, dan perasaan yang tak terbalaskan, semuanya disembunyikan di balik senyumannya.
Puncaknya, Kajen mengalami pemerkosaan yang dilakukan oleh David, kakak kelasnya. Peristiwa ini menghancurkan hidupnya, apalagi ketika ia mengetahui dirinya hamil dan kemudian harus menghadapi kenyataan pahit lain, termasuk kematian bayinya. Di tengah keputusasaan yang mendalam, Tuhan mengirimkan seseorang untuk menolong dan menemaninya: Albar Gibadesta.
