Diksia.com - Siapa yang tak kenal NH Dini? Sastrawati kebanggaan Indonesia ini telah melahirkan puluhan novel dan cerita pendek yang tak lekang oleh waktu.
Karyanya yang berani dan jujur, kerap mengangkat tema-tema sensitif seperti pernikahan, perselingkuhan, dan perjuangan perempuan dalam masyarakat patriarki.
NH Dini, atau Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin, lahir di Semarang pada tahun 1936. Sejak kecil, ia telah menunjukkan bakat menulis yang luar biasa.
Ia mulai mengirimkan cerita pendek ke berbagai majalah dan surat kabar, bahkan saat masih duduk di bangku sekolah.
Perjalanan Hidup Penuh Warna
Kehidupan NH Dini tak kalah menarik dari cerita-cerita dalam novelnya. Ia pernah menikah dengan seorang diplomat Prancis dan tinggal di beberapa negara, seperti Jepang, Kamboja, dan Filipina.
Pengalaman hidup di luar negeri ini memperkaya wawasan dan memberikan inspirasi untuk karya-karyanya.
Namun, pernikahannya tidak berjalan mulus. NH Dini mengalami kekerasan dalam rumah tangga dan akhirnya memutuskan untuk bercerai. Ia kembali ke Indonesia bersama kedua anaknya dan melanjutkan karir menulisnya.
Karya-Karya yang Menggugah
Beberapa novel NH Dini yang paling terkenal antara lain:
- Pada Sebuah Kapal: Mengisahkan kehidupan seorang perempuan yang terperangkap dalam pernikahan tanpa cinta.
- Namaku Hiroko: Menceritakan kisah cinta antara seorang geisha Jepang dengan seorang diplomat Indonesia.
- Pertemuan Dua Hati: Mengangkat tema perselingkuhan dalam sebuah keluarga.
Novel-novel NH Dini tidak hanya menghibur, tetapi juga menggugah kesadaran kita akan berbagai isu sosial yang ada di sekitar kita. Ia berani mengkritik ketidakadilan dan memperjuangkan hak-hak perempuan melalui tulisan-tulisannya.
NH Dini telah meninggalkan warisan yang tak ternilai bagi dunia sastra Indonesia. Karyanya terus dibaca dan dipelajari oleh generasi muda. Ia juga menginspirasi banyak perempuan untuk berani bersuara dan memperjuangkan hak-haknya.
NH Dini telah tiada, tetapi semangatnya akan terus hidup dalam karya-karyanya. Kita patut berterima kasih atas kontribusinya yang luar biasa dalam memperkaya khazanah sastra Indonesia.
