Diksia.com - Siap-siap terbahak sekaligus baper! Novel Mengejar Malam Pertama karya Wenda Koiman ini akan mengajakmu menyelami lika-liku malam pertama yang penuh drama dan…kejutan. Penasaran? Simak review lengkapnya!
Malam pertama, momen yang dinanti sekaligus bikin deg-degan bagi pasangan pengantin baru. Tapi bagaimana kalau malam pertamamu ternyata penuh dengan kekonyolan dan rintangan tak terduga?
Inilah yang akan kamu temui dalam novel Mengejar Malam Pertama, sebuah novel komedi romantis yang siap mengocok perutmu.
Novel ini bercerita tentang pasangan pengantin baru, Doni dan Gista, yang berjuang untuk mendapatkan malam pertama yang sempurna. Sayangnya, niat mereka selalu terhalang oleh berbagai kejadian kocak dan tak terduga.
Mulai dari keluarga yang tiba-tiba datang berkunjung, teman-teman yang usil, hingga insiden-insiden memalukan yang membuat malam pertama mereka berantakan.
Doni, sang suami yang bersemangat, terus berusaha mencari cara agar bisa mewujudkan malam pertamanya dengan Lita. Namun, setiap usaha yang dilakukannya selalu berakhir dengan kegagalan yang mengundang tawa.
Lita, di sisi lain, merasa khawatir dan tertekan dengan situasi ini. Ia ingin malam pertamanya berjalan lancar, namun tingkah konyol Doni membuatnya semakin frustrasi.
Akankah Doni dan Lita berhasil mendapatkan malam pertama yang mereka impikan? Ataukah mereka akan terus dihadapkan pada berbagai rintangan yang menguji kesabaran dan cinta mereka?
Temukan jawabannya dalam novel Mengejar Malam Pertama yang akan membuatmu tertawa terpingkal-pingkal sekaligus terharu.
Detail Novel
- Judul: Mengejar Malam Pertama
- Pengarang: Wenda Koiman
- Genre: Komedi, Romantis
- Bahasa: Indonesia
- Penerbit: Gradien Mediatama
- Peringkat: 4.5/5 (Goodreads)
Sinopsis
Setiap orang tentu mendambakan malam pertama yang sempurna. Doni, seorang pria yang sebelumnya tidak begitu mengenal arti komitmen, akhirnya menerima perjodohan yang diatur oleh orangtuanya dengan satu motivasi utama: SEKS.
Namun, sayangnya, malam pertama yang diimpikan tersebut justru berantakan karena hal-hal sepele. Tapi Doni tidak menyerah begitu saja. Ia terus mencoba, lagi dan lagi. Namun, nasib buruk seakan tak mau pergi. Ada saja kendala yang membuat malam sakral itu terus tertunda.
