Layar Terkembang: Novel Klasik yang Menginspirasi Generasi Baru

RediksiaKamis, 18 Januari 2024 | 11:45 WIB
Layar Terkembang: Novel Klasik yang Menginspirasi Generasi Baru
Layar Terkembang: Novel Klasik yang Menginspirasi Generasi Baru

Diksia.com - Layar Terkembang adalah novel karya Sutan Takdir Alisjahbana yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1937 oleh Balai Pustaka. Novel ini menceritakan kisah dua bersaudara mahasiswa kedokteran, Tuti dan Maria, yang memiliki pandangan hidup yang berbeda. Novel ini dianggap sebagai salah satu karya sastra yang menggambarkan adopsi budaya Barat oleh masyarakat Indonesia pada masa itu.

Latar Belakang Novel

Novel Layar Terkembang lahir di tengah-tengah perkembangan sastra Indonesia pada periode Pujangga Baru, yaitu sekelompok sastrawan yang berusaha memperbaharui bahasa, gaya, dan tema sastra Indonesia dengan mengadopsi unsur-unsur Barat.

Salah satu tokoh utama Pujangga Baru adalah Sutan Takdir Alisjahbana, yang juga merupakan pendiri majalah Poedjangga Baroe, yang menjadi media publikasi karya-karya sastra modern pada masa itu.

Novel Layar Terkembang merupakan salah satu novel modern pertama di Indonesia, yang menampilkan setting di luar kota Melayu, yaitu di Batavia (sekarang Jakarta). Novel ini juga menampilkan tokoh-tokoh wanita yang berpendidikan tinggi, mandiri, dan berani menyuarakan hak-hak mereka.

Novel ini banyak menyoroti masalah-masalah sosial, budaya, dan agama yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia yang sedang mengalami perubahan akibat pengaruh Barat.

Alur Cerita

Novel Layar Terkembang bercerita tentang dua bersaudara, Tuti dan Maria, yang merupakan anak-anak dari Raden Wiriatmadja, seorang bangsawan yang kaya dan terpelajar. Tuti adalah seorang kakak yang serius, aktif, dan berwawasan luas.

Ia aktif dalam berbagai organisasi wanita dan sering memberikan pidato tentang persamaan hak kaum wanita. Ia juga gemar membaca buku-buku Barat dan bercita-cita menjadi dokter.

Maria adalah seorang adik yang lincah, periang, dan mudah bergaul. Ia juga mahasiswa kedokteran, tetapi lebih suka bersenang-senang daripada belajar.

Suatu hari, Tuti dan Maria pergi ke pasar ikan, di mana mereka bertemu dengan Yusuf, seorang mahasiswa kedokteran dari Martapura, Sumatera Selatan. Yusuf tertarik dengan Maria dan mengantarkan mereka pulang.