Di Balik Hujan, Kisah Lail dan Esok Melawan Kehilangan di Tengah Bencana Global

RediksiaMinggu, 19 Oktober 2025 | 06:57 WIB
Di Balik Hujan, Kisah Lail dan Esok Melawan Kehilangan di Tengah Bencana Global
Di Balik Hujan, Kisah Lail dan Esok Melawan Kehilangan di Tengah Bencana Global

Hujan, Bencana Dahsyat, dan Pertemuan Tak Terduga

Diksia.com - Novel Hujan karya Tere Liye membawa kita menyelami kisah yang emosional sekaligus futuristik. Ini bukan sekadar cerita romansa biasa, melainkan sebuah narasi yang kompleks mengenai cinta, persahabatan, perpisahan, dan upaya untuk menerima kenyataan pahit, semua berlatar belakang dunia di masa depan, sekitar tahun 2042 hingga 2050-an.

Cerita bermula dengan bencana alam dahsyat yang melanda Bumi—sebuah letusan gunung purba disertai gempa bumi berskala 10 Richter. Bencana ini meluluhlantakkan peradaban dan memakan korban jiwa dalam jumlah yang fantastis. Di tengah kekacauan itu, kita diperkenalkan pada Lail, seorang gadis berusia 13 tahun yang harus kehilangan kedua orang tuanya.

Pada momen paling sulit inilah, Lail bertemu dengan Esok (Soke Bahtera), seorang remaja laki-laki berusia 15 tahun. Esok menjadi pahlawan bagi Lail, menyelamatkannya, dan menemani Lail melalui masa-masa kritis di pengungsian. Mereka berdua tumbuh dekat layaknya saudara, sebuah ikatan yang kelak berkembang menjadi perasaan yang lebih dalam.

Ketika Cinta dan Perpisahan Harus Terjadi

Setelah setahun di pengungsian, takdir memisahkan Lail dan Esok. Esok diangkat menjadi anak oleh keluarga Wali Kota dan pindah untuk melanjutkan pendidikan tinggi, yang ternyata membawanya menjadi seorang ilmuwan jenius dengan proyek-proyek teknologi mutakhir dunia, termasuk mesin terbang dan kota terapung. Sementara itu, Lail pindah ke panti sosial dan bertemu dengan Maryam, sahabat karibnya yang ceria.

Meskipun terpisah jarak dan kesibukan yang berbeda, perasaan Lail terhadap Esok semakin kuat. Namun, Esok yang disibukkan oleh proyek-proyek penting global membuat komunikasi dan pertemuan mereka menjadi sangat jarang.

Perpisahan dan ketidakpastian ini menciptakan kerinduan yang mendalam sekaligus menyakitkan bagi Lail. Kita akan melihat bagaimana Lail berjuang untuk tetap tegar dan menyibukkan diri sebagai anggota Organisasi Relawan, sebuah cara untuk menyembuhkan luka dan mengusir kerinduan.

Dilema Melupakan: Menghapus Kenangan Hujan

Inti cerita Hujan bermula saat Lail dewasa, sekitar usia 21 tahun, memutuskan untuk mendatangi sebuah Pusat Terapi Saraf. Tujuannya sungguh mengejutkan: Lail ingin menghapus semua ingatannya tentang hujan. Baginya, setiap tetes hujan yang turun selalu membangkitkan kenangan indah, sekaligus menyakitkan, bersama Esok.

Di sinilah novel ini menyajikan unsur fiksi ilmiah yang kental. Dokter ahli pemetakan memori, Elijah, menyambut Lail, dan proses terapi ini memaksa Lail menceritakan kembali seluruh kisah hidupnya, mulai dari bencana awal, pertemuannya dengan Esok, persahabatan dengan Maryam, hingga perpisahan yang menyakitkan.

Melalui narasi Lail kepada sang Dokter, kita tidak hanya disuguhi kisah pribadi, tetapi juga refleksi mendalam tentang kehidupan di masa depan yang serba canggih namun rentan. Novel ini secara cerdas menyinggung isu kemanusiaan, teknologi yang semakin maju, hingga ancaman kepunahan akibat ulah manusia itu sendiri.

Pelajaran Paling Berharga

Pada akhirnya, novel Hujan bukan hanya tentang melodrama cinta remaja. Tere Liye mengajak kita merenungkan satu hal penting: bukan melupakan yang jadi masalah, tetapi menerima. Barang siapa yang bisa menerima segala luka dan takdir, maka dia akan bisa melupakan dan melangkah maju.

Kisah Lail dan Esok mengajarkan kita tentang ketegaran hati, arti persahabatan sejati yang menguatkan, serta bagaimana harapan bisa tetap tumbuh di tengah kehancuran peradaban. Kita akan dibuat terkejut oleh kejutan-kejutan plot yang disajikan di bagian akhir, menunjukkan bahwa takdir seringkali memiliki rencana yang jauh lebih besar dan tak terduga.

Jadi, apakah Lail benar-benar berhasil menghapus ingatan tentang hujan? Kamu harus membacanya sendiri untuk menemukan jawabannya.