Diksia.com - Pernah nggak sih ngebayangin jadi pendekar terkuat di seantero jagat? Kejar mimpi setinggi langit sambil diuber-uber roh api? Kenalan yuk sama Lanting Bruga, si jagoan cacat yang pantang menyerah!
Bagi Lanting Bruga, keterbatasan fisik nggak menghalangi ambisinya jadi Dewa Pedang Javadwipa. Dengan semangat baja dan latihan keras, dia bersiap gemparkan turnamen bela diri terbesar.
Tapi, jalan Lanting nggak mulus. Roh Api yang haus kekuasaan mengincar tubuhnya, mengancam banting mimpinya ke jurang kegelapan!
Detail Novel Lanting Bruga
Novel Lanting Bruga bercerita tentang seorang pemuda bernama Lanting Beruga yang memiliki ambisi besar untuk menjadi Dewa Pedang, meski tubuhnya mengalami kecacatan. Dia memilih jalan paling sulit untuk hidupnya, yaitu menjadi orang paling kuat di bumi Javadwipa.
Namun, sebelum hari turnamen bela diri dimulai, Lanting Beruga dirasuki oleh Roh Api yang berusaha mengambil alih tubuhnya. Dari sini, perjalanan Lanting Beruga menjadi semakin menantang dan menegangkan.
- Judul: Lanting Bruga
- Penulis: Pancur Lidi
- Genre: Pendekar, Fantasi, Action
- Jumlah Bab: 1302 (Tamat / Lengkap!)
- Bahasa: Indonesia
- Penerbit: GoodNovel
- Rating: 9.3 (Keren abis kan!)
Lanting Beruga terlahir dengan tubuh tak sempurna, tapi semangatnya berkobar kayak api, pengen jadi yang terkuat di Javadwipa. Jalannya terjal, apalagi pas dia dirasuki Roh Api yang pengen ngambil alih tubuhnya.
Gimana Lanting bakal ngehadapin tantangan ini? Bisakah dia mengendalikan Roh Api dan mewujudkan mimpinya jadi Dewa Pedang? Seru-seruan deh pokoknya!
Sinopsis Novel Lanting Bruga
Lanting Beruga adalah seorang pemuda yang lahir dengan tubuh cacat. Dia tidak bisa menggerakkan tangan kanannya dan kakinya yang pendek. Namun, dia tidak menyerah dengan keadaannya. Dia terus berlatih pedang dengan tekun dan gigih, berharap suatu hari bisa menjadi Dewa Pedang yang dihormati oleh semua orang. Dia juga bermimpi untuk bisa menemukan jodohnya yang cantik dan baik hati.
Suatu hari, dia mendapat kesempatan untuk mengikuti turnamen bela diri yang diadakan oleh Kerajaan Javadwipa. Turnamen ini adalah ajang untuk menentukan siapa yang pantas menjadi penerus tahta raja. Lanting Beruga pun bersemangat untuk menunjukkan kemampuannya di hadapan ribuan orang.