Diksia.com - Di tengah perubahan cuaca yang kian tak terduga pada awal 2025, satu fenomena alam kembali mencuri perhatian kita: graupel. Bagi sebagian orang, istilah ini mungkin terdengar asing, tapi bagi pecinta cuaca atau mereka yang tinggal di wilayah beriklim dingin, graupel bukan hal baru.
Fenomena ini sering disebut sebagai butiran salju lembut atau hujan es kecil, tapi apa sebenarnya graupel itu? Bagaimana proses terbentuknya, dan mengapa kita perlu tahu lebih banyak tentangnya di tahun ini? Artikel ini akan mengupas tuntas semua yang perlu kamu ketahui tentang graupel dengan informasi terkini dan akurat.
Pada Maret 2025, laporan dari berbagai wilayah di belahan bumi utara, termasuk Eropa dan Amerika Utara, menunjukkan peningkatan kemunculan graupel akibat perubahan pola cuaca musiman. Fenomena ini tidak hanya menarik perhatian para ilmuwan, tetapi juga masyarakat umum yang penasaran dengan butiran putih kecil yang jatuh dari langit. Berbeda dengan salju biasa atau hujan es, graupel punya karakteristik unik yang membuatnya layak dibahas lebih dalam.
Apa Itu Graupel?
Graupel adalah bentuk presipitasi yang terbentuk ketika tetesan air superdingin di awan membeku di permukaan kristal salju. Hasilnya adalah butiran kecil berwarna putih, biasanya berdiameter 2 hingga 5 milimeter, yang terasa lembut saat disentuh. Teksturnya yang ringan dan mudah hancur membedakannya dari hujan es, yang lebih keras dan padat. Bentuknya sering digambarkan mirip seperti bola styrofoam mini atau butiran beras yang dilapisi es tipis.
Proses terbentuknya graupel terjadi di dalam awan konvektif, di mana udara dingin dan lembap bergerak naik turun dengan cepat. Ketika kristal salju bertabrakan dengan tetesan air yang sangat dingin, lapisan es tipis terbentuk di sekitarnya. Inilah yang memberikan graupel tekstur khasnya. Fenomena ini biasanya muncul di suhu mendekati titik beku, sering kali pada transisi antara musim dingin dan musim semi, seperti yang kita lihat sekarang di Maret 2025.
Graupel di Berita Terkini 2025
Pada awal tahun ini, graupel menjadi topik hangat di beberapa negara. Di Amerika Serikat bagian barat laut, misalnya, hujan graupel dilaporkan turun deras pada 10 Maret 2025, menutupi permukaan tanah dengan lapisan putih yang tampak seperti salju ringan.