Pada masa tersebut, tarian adat Aceh juga menjadi sarana untuk menyampaikan pesan-pesan moral, agama, dan nasihat kepada masyarakat.
Para penari yang terampil dan berbakat menjadi pemuja seni yang dihormati dan dihargai oleh masyarakat.
Namun, selama masa kolonialisme, terutama pada masa penjajahan Belanda dan Jepang, tarian adat Aceh mengalami penekanan dan larangan.
Aktivitas budaya dan tradisional Aceh sempat dilarang dan dianggap sebagai ancaman terhadap kekuasaan kolonial.
Namun, masyarakat Aceh tetap mempertahankan dan menyelamatkan tradisi dan seni budaya mereka secara rahasia.
Setelah Indonesia meraih kemerdekaannya pada tahun 1945, tarian adat Aceh kembali mengalami kebangkitan dan pemulihan.
Tarian-tarian ini mulai dipelajari, dilestarikan, dan dipertunjukkan secara luas di berbagai acara budaya, festival, dan pertunjukan seni.
Pemerintah dan komunitas masyarakat Aceh juga berperan penting dalam mempromosikan dan memperjuangkan kelestarian tarian adat Aceh.
Dalam beberapa dekade terakhir, tarian adat Aceh semakin mendapatkan perhatian dan apresiasi yang lebih luas, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Kemunculan berbagai grup tari dan penari muda yang berbakat turut menghidupkan kembali keindahan dan keunikan tarian adat Aceh.
Peningkatan kesadaran akan pentingnya pelestarian budaya lokal juga telah mendorong langkah-langkah untuk mengajarkan tarian adat Aceh kepada generasi muda.
Dengan kekayaan gerakan, kostum yang indah, dan musik yang menggugah, Tarian Adat Aceh Darussalam terus menjadi bagian integral dari identitas budaya Aceh.
Melalui tarian adat ini, masyarakat Aceh menjaga warisan leluhur mereka dan mempersembahkannya kepada dunia sebagai kebanggaan budaya yang tak ternilai.
Dalam upaya pelestarian dan pengembangan tarian adat Aceh, berbagai lembaga pendidikan dan komunitas seni di Aceh terus berperan aktif dalam mengajarkan, melatih, dan mempertunjukkan tarian adat kepada masyarakat.
Semangat untuk melestarikan dan memperkenalkan keindahan tarian adat Aceh kepada generasi muda pun semakin tumbuh.
Dalam era globalisasi ini, Tarian Adat Aceh Darussalam tetap menjadi salah satu warisan budaya yang mempesona.
Keindahan dan makna yang terkandung di dalamnya terus menarik minat dan menginspirasi orang-orang dari berbagai latar belakang untuk mengenal dan mengapresiasi kebudayaan Aceh yang kaya.