Kapal Titanic, Kisah Tragis Kapal Impian yang Tenggelam di Samudra Atlantik

RediksiaSenin, 3 Juni 2024 | 12:02 WIB
Titanic, Kisah Tragis Kapal Impian yang Tenggelam di Samudra Atlantik
Titanic, Kisah Tragis Kapal Impian yang Tenggelam di Samudra Atlantik

Namun, di balik kemewahannya, Titanic memiliki kelemahan fatal. Kapal ini hanya dilengkapi dengan sekoci yang cukup untuk menampung sekitar setengah dari total penumpang dan awak kapal. Selain itu, prosedur evakuasi yang tidak memadai dan kurangnya latihan keselamatan memperburuk situasi saat bencana terjadi.

Malam Kelam di Atlantik Utara

Pada malam nahas itu, Titanic menerima beberapa peringatan tentang keberadaan gunung es di jalur pelayarannya. Namun, peringatan tersebut tidak ditanggapi dengan serius oleh awak kapal. Akibatnya, Titanic menabrak gunung es pada pukul 23:40 waktu kapal. Tabrakan tersebut menyebabkan kerusakan parah pada lambung kapal, sehingga air laut dengan cepat membanjiri kompartemen-kompartemennya.

Proses evakuasi berlangsung kacau balau. Banyak penumpang yang kesulitan menemukan sekoci, sementara yang lain enggan meninggalkan kapal karena tidak percaya bahwa Titanic benar-benar akan tenggelam. Dalam waktu kurang dari tiga jam, kapal raksasa itu terbelah menjadi dua dan tenggelam ke dasar laut.

Tenggelamnya Titanic memiliki dampak besar pada peraturan keselamatan maritim. Setelah tragedi ini, regulasi internasional diperketat, termasuk persyaratan untuk memiliki cukup sekoci penyelamat untuk semua penumpang dan awak kapal, serta melakukan latihan keselamatan secara rutin.

Warisan Abadi Titanic

Bangkai kapal Titanic ditemukan pada tahun 1985 di dasar laut, sekitar 3.800 meter di bawah permukaan. Sejak itu, bangkai kapal menjadi subjek penelitian dan eksplorasi, memberikan wawasan berharga tentang tragedi tersebut.

Tragedi Titanic menyadarkan dunia akan pentingnya keselamatan pelayaran. Akibatnya, berbagai peraturan keselamatan maritim diperketat, termasuk kewajiban menyediakan sekoci yang cukup untuk semua penumpang dan awak kapal, serta melakukan latihan evakuasi secara rutin.

Kisah Titanic juga terus dikenang melalui berbagai karya seni, seperti film, buku, dan lagu. Film “Titanic” yang dirilis pada 1997 menjadi salah satu film terlaris sepanjang masa dan semakin mempopulerkan kisah tragis ini.