Diksia.com - Film horor “Exhuma” telah memukau penonton di sini, dengan lebih dari 9 juta penonton menonton film populer tersebut, dengan penggambaran yang menarik tentang tradisi pemakaman kuno.
Di antara adegan yang memukau, tukang kubur Yeong-geun, yang diperankan oleh Yoo Hae-jin, terlihat mengekstraksi perhiasan emas dari peti mati terbuka, sehingga memicu diskusi tentang kebiasaan kuno untuk mengubur orang yang meninggal dengan barang berharga.
Praktik ini, yang berasal dari sebelum periode Kerajaan Tiga Negara kuno, melibatkan mengubur orang yang meninggal dengan barang seperti kendi, biji gandum, dan anting-anting, untuk melayani sebagai bekal perjalanan mereka ke alam baka.

Aspek penting dari adat pemakaman ini adalah “myoji,” atau plakat kuburan yang diukir dengan rincian tentang identitas dan kehidupan orang yang meninggal.
Plakat ini, sering dianggap sakral, diciptakan oleh penulis terampil dan berfungsi sebagai penghormatan yang abadi bagi yang meninggal.
Selain fungsi komemoratif mereka, plakat ini juga merupakan artefak sejarah dan seni berharga, menawarkan wawasan tentang norma-norma sosial, gaya sastra, dan praktik seni dari zamannya.
Kim Yong-sun, seorang profesor emeritus sejarah di Universitas Hallym dan seorang ahli tentang plakat kuburan dari dinasti Goryeo (918-1392) dan Joseon (1392-1910), menggambarkan artefak ini sebagai warisan budaya yang komprehensif.
Mereka mencakup tidak hanya pandangan religius tentang kehidupan dan kematian tetapi juga mencerminkan sensibilitas estetika, sejarah seni, dan kerajinan tangan dari zamannya.
Dalam perkembangan yang luar biasa, lima plakat kuburan dari periode Goryeo dan Joseon telah dikembalikan ke Korea.
Pengembalian ini dianggap luar biasa oleh Yayasan Warisan Budaya Nasional, yang telah memfasilitasi pemulihan artefak serupa selama lima tahun terakhir.
Yayasan Warisan Budaya Korea di Luar Negeri baru-baru ini mengungkapkan karya-karya ini, termasuk plakat sarjana Joseon Kim Sa-mun, penanda kuburan pejabat militer Joseon Lee Ju, plakat dari sarjana Goryeo Kyonghwi, delapan fragmen kuburan Joseon Son Chang-man, dan penanda kuburan porselen putih silinder dengan cat besi untuk seorang wanita dari klan Taein Heo dari era Joseon.