10 Orang Terkaya di Dunia Ini Tidak Lulus Kuliah

RediksiaMinggu, 14 Januari 2024 | 12:34 WIB
10 Orang Terkaya di Dunia Ini Ternyata Tidak Lulus Kuliah
10 Orang Terkaya di Dunia Ini Ternyata Tidak Lulus Kuliah

Ralph Lauren juga merupakan orang terkaya di dunia yang tidak lulus kuliah. Dia pernah kuliah di City College of New York, namun dia memilih untuk putus kuliah pada tahun 1963, saat dia masih berusia 23 tahun. Alasannya, dia ingin mengejar mimpinya untuk menjadi desainer mode, dan dia merasa tidak mendapatkan ilmu yang berguna di kuliah.

Ralph Lauren kemudian bekerja sebagai penjual dasi di sebuah perusahaan mode, dan mulai membuat dasi-dasi buatannya sendiri. Pada tahun 1967, dia mendirikan perusahaan pertamanya, yaitu Polo, yang menawarkan dasi-dasi bergaya klasik dan elegan. Pada tahun 1968, dia meluncurkan koleksi pakaian pria pertamanya, yang mengusung konsep preppy, yaitu gaya berpakaian yang terinspirasi dari kalangan kaya dan terpelajar. Pada tahun 1971, dia meluncurkan koleksi pakaian wanita pertamanya, yang mengadopsi gaya maskulin dan androgini. Dari situ, dia terus mengembangkan bisnisnya dengan menciptakan berbagai produk mode, seperti kemeja, jaket, celana, rok, gaun, sepatu, tas, parfum, dan lain-lain.

Ralph Lauren menjadi salah satu desainer mode paling terkenal dan dihormati di dunia, dengan menciptakan gaya berpakaian yang menjadi ikonik dan timeless. Dia juga dikenal sebagai seorang kolektor mobil mewah dan klasik, yang memiliki lebih dari 70 mobil langka dan berharga. Dia juga terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan budaya, seperti Pink Pony Campaign, American Heroes Fund, Ralph Lauren Center for Cancer Care and Prevention, dan The Ralph Lauren Corporation Foundation.

Kesimpulan

Dari 10 orang terkaya di dunia yang tidak lulus kuliah yang kami ulas di atas, kita bisa belajar bahwa kesuksesan tidak selalu bergantung pada pendidikan formal, melainkan pada kemampuan, tekad, dan passion yang kita miliki. Mereka semua memiliki visi yang jelas, berani mengambil risiko, dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan. Mereka juga memiliki nilai-nilai yang positif, seperti kreativitas, inovasi, kerja sama, filantropi, dan tanggung jawab sosial.

Tentu saja, hal ini tidak berarti bahwa kita bisa mengabaikan pentingnya pendidikan. Pendidikan tetap menjadi salah satu faktor yang dapat membantu kita mengembangkan potensi dan keterampilan yang kita miliki. Namun, kita juga harus menyadari bahwa pendidikan tidak hanya terbatas pada bangku sekolah atau kuliah, melainkan juga bisa didapatkan dari berbagai sumber, seperti buku, internet, pengalaman, dan orang-orang di sekitar kita.