Diksia.com - Autisme adalah gangguan perkembangan yang memengaruhi kemampuan seseorang dalam berkomunikasi, berinteraksi, dan berperilaku. Autisme termasuk dalam spektrum gangguan perkembangan saraf yang memiliki tingkat keparahan dan gejala yang bervariasi. Autisme biasanya muncul sejak usia dini dan berlangsung seumur hidup.
Penyebab autisme belum diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa faktor yang diduga berpengaruh, seperti genetik, lingkungan, dan kondisi kesehatan lainnya. Autisme tidak bisa disembuhkan, tetapi bisa ditangani dengan terapi dan pendidikan khusus yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi masing-masing individu.
Autisme adalah masalah global yang membutuhkan perhatian dan dukungan dari semua pihak. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 1 dari 160 anak di dunia memiliki gangguan spektrum autisme. Namun, angka ini bisa berbeda-beda di setiap negara, tergantung pada metode dan kriteria diagnosis yang digunakan.
Berikut ini adalah 10 negara dengan kasus autisme tertinggi di dunia, berdasarkan data dari berbagai sumber:
1. Jepang
Jepang adalah negara dengan kasus autisme tertinggi di dunia, dengan angka prevalensi sekitar 161 per 10.000 anak. Jepang memiliki sistem diagnosis yang ketat dan komprehensif, yang melibatkan tes medis, psikologis, dan perilaku. Jepang juga memiliki program intervensi dini yang intensif dan terpadu, yang melibatkan orang tua, guru, dan tenaga profesional.
Jepang memiliki budaya yang menghargai kesamaan dan kesopanan, yang bisa menjadi tantangan bagi orang-orang dengan autisme yang cenderung berbeda dan sulit beradaptasi. Namun, Jepang juga memiliki banyak inisiatif dan organisasi yang mendukung dan memberdayakan orang-orang dengan autisme, seperti Autism Society Japan, Japan Autism Association, dan Japan Autism Support Network.
2. Inggris
Inggris adalah negara dengan kasus autisme tertinggi kedua di dunia, dengan angka prevalensi sekitar 94 per 10.000 anak. Inggris memiliki standar diagnosis yang berdasarkan pada kriteria internasional, seperti Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) dan International Classification of Diseases (ICD). Inggris juga memiliki sistem survei dan penelitian yang berkualitas dan terkini, yang melibatkan anak-anak sekolah dari berbagai usia dan wilayah.
Inggris memiliki kebijakan dan layanan yang mendukung hak dan kesejahteraan orang-orang dengan autisme, seperti Autism Act 2009, Autism Strategy 2010, dan National Autistic Society. Inggris juga memiliki banyak tokoh dan organisasi yang berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang autisme, seperti Stephen Wiltshire, Temple Grandin, dan Autism Speaks.
3. Swedia
Swedia adalah negara dengan kasus autisme tertinggi ketiga di dunia, dengan angka prevalensi sekitar 72 per 10.000 anak. Swedia memiliki sistem diagnosis yang berbasis pada observasi dan wawancara, yang melibatkan orang tua, guru, dan tenaga profesional. Swedia juga memiliki sistem registrasi dan pemantauan yang akurat dan terperinci, yang melibatkan data medis, pendidikan, dan sosial.
Swedia memiliki komitmen dan tanggung jawab yang tinggi dalam memberikan layanan dan dukungan yang berkualitas dan terjangkau bagi orang-orang dengan autisme, seperti pendidikan inklusif, perawatan kesehatan, dan bantuan sosial. Swedia juga memiliki banyak inovasi dan kolaborasi yang berfokus pada penelitian dan pengembangan tentang autisme, seperti Autism Research Network, Autism Europe, dan Autism Genome Project.
4. Denmark
Denmark adalah negara dengan kasus autisme tertinggi keempat di dunia, dengan angka prevalensi sekitar 68 per 10.000 anak. Denmark memiliki sistem diagnosis yang berbasis pada tes genetik, neurologis, dan psikologis, yang melibatkan orang tua, dokter, dan psikolog. Denmark juga memiliki sistem data dan statistik yang lengkap dan terpadu, yang melibatkan data kelahiran, kematian, dan kesehatan.
Denmark memiliki visi dan misi yang jelas dalam meningkatkan kualitas hidup dan partisipasi sosial orang-orang dengan autisme, seperti pendidikan khusus, rehabilitasi, dan pekerjaan. Denmark juga memiliki banyak sumber dan sumber daya yang tersedia dan mudah diakses bagi orang-orang dengan autisme, seperti Autism Center, Autism Foundation, dan Autism Network.
5. Amerika Serikat
Amerika Serikat adalah negara dengan kasus autisme tertinggi kelima di dunia, dengan angka prevalensi sekitar 66 per 10.000 anak. Amerika Serikat memiliki sistem diagnosis yang beragam dan fleksibel, yang melibatkan berbagai metode dan alat, seperti Autism Diagnostic Observation Schedule (ADOS), Autism Diagnostic Interview-Revised (ADI-R), dan Childhood Autism Rating Scale (CARS). Amerika Serikat juga memiliki sistem pelaporan dan pembaruan yang rutin dan terstruktur, yang melibatkan data dari berbagai sumber, seperti Centers for Disease Control and Prevention (CDC), National Survey of Children’s Health (NSCH), dan Autism and Developmental Disabilities Monitoring (ADDM) Network.
Amerika Serikat memiliki peran dan kontribusi yang besar dalam mengadvokasi dan mempromosikan hak dan kepentingan orang-orang dengan autisme, seperti Individuals with Disabilities Education Act (IDEA), Americans with Disabilities Act (ADA), dan Autism CARES Act. Amerika Serikat juga memiliki banyak tokoh dan organisasi yang berpengaruh dan inspiratif dalam bidang autisme, seperti Temple Grandin, John Elder Robison, dan Autism Society of America.
6. Kanada
Kanada adalah negara dengan kasus autisme tertinggi keenam di dunia, dengan angka prevalensi sekitar 65 per 10.000 anak. Kanada memiliki sistem diagnosis yang berbeda-beda di setiap provinsi dan wilayah, tetapi umumnya mengikuti kriteria internasional, seperti DSM dan ICD. Kanada juga memiliki sistem survei dan estimasi yang berkala dan terstandar, yang melibatkan data dari berbagai sumber, seperti Canadian Institute for Health Information (CIHI), Canadian Community Health Survey (CCHS), dan National Epidemiologic Database for the Study of Autism in Canada (NEDSAC).
Kanada memiliki komitmen dan kerjasama yang kuat dalam memberikan layanan dan dukungan yang efektif dan efisien bagi orang-orang dengan autisme, seperti Canadian Autism Spectrum Disorders Alliance (CASDA), Autism Canada, dan Autism Speaks Canada. Kanada juga memiliki banyak inisiatif dan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan penghargaan terhadap autisme, seperti World Autism Awareness Day, Light It Up Blue, dan Autism Rocks.
7. Australia
Australia adalah negara dengan kasus autisme tertinggi ketujuh di dunia, dengan angka prevalensi sekitar 45 per 10.000 anak. Australia memiliki sistem diagnosis yang berdasarkan pada pedoman nasional, seperti Australian Guidelines for the Assessment and Diagnosis of Autism Spectrum Disorders. Australia juga memiliki sistem data dan informasi yang komprehensif dan terintegrasi, yang melibatkan data dari berbagai sumber, seperti Australian Bureau of Statistics (ABS), Australian Institute of Health and Welfare (AIHW), dan National Disability Insurance Scheme (NDIS).
Australia memiliki kebijakan dan program yang mendukung hak dan kesejahteraan orang-orang dengan autisme, seperti Disability Discrimination Act 1992, Disability Standards for Education 2005, dan Helping Children with Autism Package. Australia juga memiliki banyak sumber dan sumber daya yang tersedia dan mudah diakses bagi orang-orang dengan autisme, seperti Autism Spectrum Australia, Autism Awareness Australia, dan Autism CRC.
8. Prancis
Prancis adalah negara dengan kasus autisme tertinggi kedelapan di dunia, dengan angka prevalensi sekitar 42 per 10.000 anak. Prancis memiliki sistem diagnosis yang berdasarkan pada konsensus nasional, seperti Recommandations pour le diagnostic de l’autisme. Prancis juga memiliki sistem data dan evaluasi yang berkembang dan terkoordinasi, yang melibatkan data dari berbagai sumber, seperti Institut National de la Statistique et des Études Économiques (INSEE), Agence Nationale de l’Évaluation et de la Qualité des Établissements et Services Sociaux et Médico-Sociaux (ANESM), dan Centre d’Épidémiologie sur les Causes Médicales de Décès (CépiDc).
Prancis memiliki tantangan dan perubahan yang signifikan dalam memberikan layanan dan dukungan yang sesuai dan adil bagi orang-orang dengan autisme, seperti Plan Autisme 2013-2017, Stratégie Nationale pour l’Autisme 2018-2022, dan Fédération Française Sésame Autisme. Prancis juga memiliki banyak saksi dan pelopor yang berperan dalam memajukan dan memperbaiki kondisi autisme, seperti Lorna Wing, Laurent Mottron, dan Josef Schovanec.
9. Islandia
Islandia adalah negara dengan kasus autisme tertinggi kesembilan di dunia, dengan angka prevalensi sekitar 40 per 10.000 anak. Islandia memiliki sistem diagnosis yang berbasis pada kriteria internasional, seperti DSM dan ICD, tetapi juga menggunakan alat-alat tambahan, seperti Autism Behavior Checklist (ABC) dan Social Communication Questionnaire (SCQ). Islandia juga memiliki sistem data dan penelitian yang terus berkembang dan diperbarui, yang melibatkan data dari berbagai sumber, seperti Statistics Iceland, Directorate of Health, dan Icelandic Autism Society.
Islandia memiliki keunggulan dan keunikan dalam memberikan layanan dan dukungan yang komprehensif dan individual bagi orang-orang dengan autisme, seperti State Diagnostic and Counselling Centre, Autism Services, dan Autism School. Islandia juga memiliki banyak potensi dan kemungkinan dalam mengembangkan dan menemukan pengetahuan dan solusi baru tentang autisme, seperti deCODE Genetics, Icelandic Autism Research Project, dan Autism Spectrum Disorder in the 21st Century.
10. Finlandia
Finlandia adalah negara dengan kasus autisme tertinggi kesepuluh di dunia, dengan angka prevalensi sekitar 38 per 10.000 anak. Finlandia memiliki sistem diagnosis yang berbasis pada kriteria internasional, seperti DSM dan ICD, tetapi juga menggunakan alat-alat tambahan, seperti Autism Diagnostic Interview-Revised (ADI-R) dan Autism Diagnostic Observation Schedule (ADOS). Finlandia juga memiliki sistem data dan informasi yang terstruktur dan terintegrasi, yang melibatkan data dari berbagai sumber, seperti Statistics Finland, National Institute for Health and Welfare, dan Finnish Autism and Asperger Syndrome Association.
Finlandia memiliki tradisi dan standar yang tinggi dalam memberikan layanan dan dukungan yang berkualitas dan inklusif bagi orang-orang dengan autisme, seperti Special Education Act, Disability Services Act, dan Autism Foundation. Finlandia juga memiliki banyak prestasi dan penghargaan dalam bidang autisme, seperti Autism Spectrum Disorders in the Nordic Countries, Autism Spectrum Disorders in Europe, dan Autism Spectrum Disorders in the European Union.