Pesona Bangli yang Bikin Kamu Ketagihan Liburan di Tengah Alam dan Budaya Bali

RediksiaSabtu, 20 September 2025 | 11:15 WIB
Pesona Bangli yang Bikin Kamu Ketagihan Liburan di Tengah Alam dan Budaya Bali
Pesona Bangli yang Bikin Kamu Ketagihan Liburan di Tengah Alam dan Budaya Bali

Diksia.com - Bayangkan bangun pagi dengan hembusan angin sejuk pegunungan, ditemani secangkir kopi luwak panas sambil memandang danau biru yang tenang. Itulah sensasi yang bisa kita rasakan saat mendarat di Bangli, kabupaten tersembunyi di Bali yang sering disebut sebagai jantung Pulau Dewata.

Bukan yang ramai pantai seperti Kuta atau Seminyak, tapi Bangli justru menawarkan kedamaian yang bikin jiwa rileks. Kita tahu, Bali itu luas, tapi Bangli punya daya tarik sendiri yang bikin penasaran: pegunungan hijau, desa adat kuno, dan cerita budaya yang hidup sehari-hari.

Yuk, kita kupas tuntas kenapa Bangli layak jadi prioritas liburan kita tahun ini!

Bangli itu unik banget, loh. Satu-satunya kabupaten di Bali yang gak punya garis pantai, tapi justru dikelilingi hamparan alam vulkanik yang epik. Bayangin aja, kita bisa hiking ringan ke puncak Mount Abang setinggi 2.152 meter, sambil napas dalam-dalam udara segar yang bercampur aroma pinus.

Atau, kalau suka yang lebih santai, langsung cus ke Kintamani. Di sana, Danau Batur dan Gunung Batur jadi duo sempurna untuk foto sunrise yang bikin feed Instagram kita meledak.

Kabut tipis pagi hari menyelimuti lembah, dan sinar matahari pertama menyelinap pelan-pelan, seperti lukisan alam yang hidup. Kita bisa sewa jeep untuk trekking ringan atau sekadar duduk di pinggir danau, dengerin suara angin yang bisik-bisik rahasia Bali kuno.

Tapi, Bangli gak cuma soal alam, ya. Budayanya yang kental bikin kita merasa seperti masuk ke film sejarah hidup. Mulai dari Pura Ulun Danu Batur, kompleks pura terpenting kedua di Bali setelah Besakih.

Kita bisa jalan-jalan di lima mandala suci, lihat candi bentar yang megah, dan kalau beruntung, ikut saksi upacara Ngusaba di mana umat berkumpul dengan sesajen warna-warni.

Arsitekturnya khas Bali, lengkap dengan latar Gunung Batur yang berdiri gagah. Gak jauh dari situ, ada Pura Kehen yang lebih kecil tapi gak kalah memesona, dengan tangga batu dan relief ukiran yang ceritain kisah dewa-dewa Hindu.

Nah, kalau kita pengen ngerasain hidup ala masyarakat Bali asli, wajib banget mampir ke Desa Penglipuran. Desa ini lagi ngehits abis di 2025, setelah dinobatkan sebagai bagian dari destinasi budaya terbaik dunia oleh Tripadvisor.

Rumah-rumahnya rapi berbaris seperti di museum hidup, dengan konsep Tri Mandala yang jaga harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan.

Kita bisa ikut workshop anyam bambu atau sekadar ngobrol sama warga sambil nyicipi tipat bali hangat. Desa ini juga ramah lingkungan, gak ada plastik sekali pakai, dan pemandangannya hijau banget—cocok buat kita yang lagi cari healing tanpa drama.

Update terkini, Bangli lagi semangat banget dorong pariwisata berkelanjutan. Baru-baru ini, di awal 2025, Bali Twin Hills di Bangli jadi viral gara-gara view sunrise ganda yang simetris kayak cermin alam. Dua bukit hijau dipisah lembah, ditambah kabut pagi yang misterius—bikin kita pengen capture setiap detiknya.

Belum lagi, Alas Harum yang baru tambah atraksi jungle coaster dan skywalk, lengkap dengan instalasi seni yang bikin jalan-jalan terasa seperti petualangan fantasi. Dan untuk yang suka tantangan, ada opsi skydiving tandem dengan view pulau dari atas—adrenalin campur damai, deh!

Olahraga juga lagi naik daun di sini. Kontingen Bangli baru aja dilepas untuk Porprov Bali XVI 2025, targetin 20 medali emas dari cabang atletik sampe senam. Ini bukti kalau Bangli gak cuma santai, tapi juga energik.

Kalau kita kebetulan liburan pas Mei, jangan lewatkan BTR Ultra, lomba trail running pertama di Gunung Batur yang kolaborasi sama komunitas lokal.

Atau, di September ini, meski sempet kena imbas banjir bandang yang udah mulai surut, Bangli tetep aman dan siap sambut kita dengan senyum lebar. Pemerintah lagi percepat pemulihan, termasuk normalisasi sungai dan bantuan buat warga—semangat bangkitnya bikin kita tambah respect.

Kuliner? Wah, Bangli punya rahasia sendiri. Coba bumbu khasnya yang pedas manis di warung pinggir jalan, atau luwak coffee farm di sekitar Kintamani yang fresh dari biji pilihan.

Kita bisa ikut tur desa buat belajar bikin jamu tradisional, sambil denger cerita soal Bulan Bahasa Bali yang baru dirayain Februari lalu—lomba nyurat aksara di Desa Bangbang yang bikin kita pengen belajar lagi bahasa daerah.

Jadi, kenapa nunggu? Bangli itu bukan cuma destinasi, tapi pengalaman yang bikin kita pulang dengan cerita baru. Dari trekking pagi sampe obrolan malam di desa, semuanya dirancang buat recharge jiwa.

Packing tasnya, siapin kamera, dan mari kita jelajahi Bangli bareng—siapa tahu, ini jadi liburan favorit kita selamanya!