Rumah-rumahnya rapi berbaris seperti di museum hidup, dengan konsep Tri Mandala yang jaga harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan.
Kita bisa ikut workshop anyam bambu atau sekadar ngobrol sama warga sambil nyicipi tipat bali hangat. Desa ini juga ramah lingkungan, gak ada plastik sekali pakai, dan pemandangannya hijau banget—cocok buat kita yang lagi cari healing tanpa drama.
Update terkini, Bangli lagi semangat banget dorong pariwisata berkelanjutan. Baru-baru ini, di awal 2025, Bali Twin Hills di Bangli jadi viral gara-gara view sunrise ganda yang simetris kayak cermin alam. Dua bukit hijau dipisah lembah, ditambah kabut pagi yang misterius—bikin kita pengen capture setiap detiknya.
Belum lagi, Alas Harum yang baru tambah atraksi jungle coaster dan skywalk, lengkap dengan instalasi seni yang bikin jalan-jalan terasa seperti petualangan fantasi. Dan untuk yang suka tantangan, ada opsi skydiving tandem dengan view pulau dari atas—adrenalin campur damai, deh!
Olahraga juga lagi naik daun di sini. Kontingen Bangli baru aja dilepas untuk Porprov Bali XVI 2025, targetin 20 medali emas dari cabang atletik sampe senam. Ini bukti kalau Bangli gak cuma santai, tapi juga energik.
Kalau kita kebetulan liburan pas Mei, jangan lewatkan BTR Ultra, lomba trail running pertama di Gunung Batur yang kolaborasi sama komunitas lokal.
Atau, di September ini, meski sempet kena imbas banjir bandang yang udah mulai surut, Bangli tetep aman dan siap sambut kita dengan senyum lebar. Pemerintah lagi percepat pemulihan, termasuk normalisasi sungai dan bantuan buat warga—semangat bangkitnya bikin kita tambah respect.
Kuliner? Wah, Bangli punya rahasia sendiri. Coba bumbu khasnya yang pedas manis di warung pinggir jalan, atau luwak coffee farm di sekitar Kintamani yang fresh dari biji pilihan.
Kita bisa ikut tur desa buat belajar bikin jamu tradisional, sambil denger cerita soal Bulan Bahasa Bali yang baru dirayain Februari lalu—lomba nyurat aksara di Desa Bangbang yang bikin kita pengen belajar lagi bahasa daerah.
Jadi, kenapa nunggu? Bangli itu bukan cuma destinasi, tapi pengalaman yang bikin kita pulang dengan cerita baru. Dari trekking pagi sampe obrolan malam di desa, semuanya dirancang buat recharge jiwa.





