Diksia.com - Bulgogi kini menjadi salah satu hidangan Korea yang tak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Makanan yang terkenal dengan potongan daging sapi tipis yang dimarinasi dengan bumbu manis dan gurih ini berhasil mencuri perhatian pecinta kuliner Tanah Air.
Tak hanya tersaji di restoran-restoran Korea, bulgogi juga mulai merambah dapur rumah sebagai menu andalan keluarga. Apa yang membuat bulgogi begitu istimewa? Bagaimana cara menikmatinya dengan cita rasa autentik? Artikel ini akan mengupas tuntas segala hal tentang bulgogi, mulai dari asal-usulnya hingga tips praktis untuk menyajikannya di rumah.
Bulgogi secara harfiah berarti daging panggang dalam bahasa Korea. Hidangan ini biasanya terdiri dari irisan tipis daging sapi yang dimarinasi dengan campuran kecap asin, gula, minyak wijen, bawang putih, dan lada hitam.
Setelah direndam selama beberapa jam, daging dipanggang atau ditumis hingga matang sempurna, menghasilkan tekstur lembut dengan rasa manis-gurih yang khas. Di Korea Selatan, bulgogi sering disajikan dengan nasi hangat, kimchi, dan berbagai banchan (lauk pendamping) untuk melengkapi pengalaman makan.
Sejarah bulgogi ternyata cukup panjang dan kaya. Hidangan ini diyakini telah ada sejak masa Dinasti Goguryeo, sekitar abad ke-4 hingga ke-7, meski bentuknya saat itu berbeda dari yang kita kenal sekarang. Awalnya, bulgogi lebih mirip dengan daging yang ditusuk dan dipanggang di atas api terbuka, mirip sate.
Seiring waktu, resepnya berkembang, terutama pada masa Dinasti Joseon, di mana marinasi mulai diperkenalkan untuk memperkaya rasa. Kini, bulgogi menjadi simbol kuliner Korea yang mendunia, termasuk di Indonesia, seiring dengan gelombang popularitas K-Pop dan drama Korea.
Di Indonesia, bulgogi mulai dikenal luas sejak beberapa tahun terakhir, terutama di kalangan anak muda yang tergila-gila dengan budaya Korea. Restoran Korea yang menjamur di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya kerap menjadikan bulgogi sebagai menu utama.
Bahkan, pada 2025 ini, tren bulgogi semakin meningkat dengan munculnya berbagai variasi lokal. Beberapa pedagang kreatif mulai menggabungkan bulgogi dengan elemen khas Indonesia, seperti sambal matah atau nasi goreng, menciptakan perpaduan rasa yang unik dan menggugah selera.
Bagi kamu yang ingin mencoba membuat bulgogi di rumah, prosesnya ternyata tidak serumit yang dibayangkan. Bahan utama yang dibutuhkan adalah daging sapi bagian sirloin atau has dalam yang diiris tipis. Jika sulit menemukan daging sapi segar, kamu bisa membekukannya terlebih dahulu agar lebih mudah diiris. Marinasi adalah kunci utama kelezatan bulgogi.
Campurkan kecap asin, gula merah, minyak wijen, bawang putih cincang, dan sedikit lada hitam dalam satu wadah. Tambahkan irisan bawang bombay dan apel parut untuk memberikan aroma dan rasa manis alami. Rendam daging dalam campuran ini selama minimal 2 jam, atau semalaman jika ingin rasa yang lebih meresap.
Setelah marinasi selesai, kita bisa memilih untuk memanggang daging di atas panggangan atau menumisnya di wajan anti lengket. Jika memakai panggangan, pastikan api tidak terlalu besar agar daging tidak kering.
Tambahkan jamur enoki atau wortel iris untuk variasi tekstur dan warna. Dalam waktu 10-15 menit, bulgogi siap disajikan. Hidangkan bersama nasi putih hangat dan taburan biji wijen untuk sentuhan akhir yang elegan.
Bulgogi bukan hanya soal rasa, tapi juga nilai gizi. Daging sapi kaya akan protein dan zat besi, sementara bumbu seperti bawang putih dan minyak wijen memberikan manfaat antioksidan.
Namun, bagi kamu yang sedang menjaga asupan kalori, perhatikan porsi gula dan minyak dalam marinasi. Alternatifnya, gunakan daging ayam atau tahu sebagai pengganti daging sapi untuk versi yang lebih ringan namun tetap lezat.
Tren bulgogi di Indonesia pada 2025 juga dipengaruhi oleh semakin mudahnya akses ke bahan-bahan impor. Supermarket besar kini menyediakan kecap asin Korea dan minyak wijen berkualitas tinggi, sementara pasar online menawarkan daging sapi premium dengan harga terjangkau.
Komunitas pecinta kuliner di media sosial juga turut berperan, berbagi resep dan tips memasak bulgogi yang praktis untuk pemula. Tak heran jika bulgogi kini jadi salah satu menu favorit untuk acara kumpul keluarga atau teman.
Bagi kamu yang penasaran dengan pengalaman autentik, beberapa restoran Korea di Indonesia menawarkan bulgogi dengan konsep all-you-can-eat.
Di sini, kita bisa menikmati daging sapi segar yang dipanggang langsung di meja, lengkap dengan saus celup dan aneka banchan. Harga bervariasi mulai dari Rp100.000 hingga Rp300.000 per orang, tergantung lokasi dan kelas restoran.
Bulgogi memang lebih dari sekadar makanan; ia mencerminkan kekayaan budaya Korea yang kini menyatu dengan selera lokal. Dengan rasanya yang fleksibel dan cara penyajian yang sederhana, bulgogi punya potensi besar untuk terus berkembang di Indonesia.
Jadi, kapan kamu akan mencoba memasak atau menikmati bulgogi berikutnya? Kita jamin, pengalaman ini akan meninggalkan kesan mendalam di lidah dan hati!