Diksia.com - Pusat bisnis Istanbul kini memiliki tambahan baru dalam bentuk Masjid Barbaros Hayrettin Pasha yang resmi dibuka pada hari Jumat setelah mengalami pembangunan selama tiga tahun.
Masjid ini terinspirasi oleh Masjid Süleymaniye, salah satu contoh terpenting dari arsitektur Ottoman klasik yang dibangun oleh arsitek utama Mimar Sinan.
Pembangunan fondasi Masjid Barbaros Hayrettin Pasha diletakkan pada 3 Juli 2020, selama upacara yang dihadiri oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Dalam upacara peresmian masjid yang dilaksanakan usai sholat Jumat, Presiden Erdogan menyebutkan bahwa para prajurit Barbaros Hayrettin Pasha adalah ‘tentara’ tidak teratur angkatan laut Ottoman. Oleh karena itu, distrik ini disebut Levent.
Presiden Erdogan juga menyampaikan bahwa masjid ini dibangun dengan cepat dan dialokasikan dana sebesar 38,2 juta dolar untuk proyek tersebut.
Dilansir dari Daily Sabah pada Ahad (14/5/2023), Masjid Barbaros Hayrettin Pasha memiliki luas bangunan 7.000 meter persegi (44.291 kaki persegi) dan dibangun di atas lahan seluas 18.500 meter persegi.
Proyeksi menunjukkan bahwa masjid ini akan menjadi yang terbesar di daerah antara Sarıyer’s Büyükdere dan Masjid Yıldız monumental yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Abülhamid II.
Masjid Barbaros Hayrettin Pasha dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti tempat parkir mobil, kafe buku, taman kanak-kanak, aula seni visual digital, dan aula serbaguna.
Menariknya, masjid ini menggabungkan elemen arsitektur Ottoman klasik dengan teknik modern dan nanoteknologi, yang menghasilkan kubah megah yang terbuat dari lembaran tembaga padat, dihiasi dengan aksen emas dan perak.
Kubah utama memiliki diameter 24 meter dan ketinggian 44 meter, dikelilingi oleh empat menara dengan dua menara memiliki panjang 79 meter dan dua menara lainnya dengan panjang 92 meter.
Interior Masjid Barbaros Hayrettin Pasha menampilkan karya-karya kaligrafer Ferhat Kurlu yang menuliskan ayat-ayat Surah Ibrahim dari Quran, menyoroti pentingnya air dan laut.
Miniatur dan karya iluminasi juga dilengkapi dengan nuansa biru, yang mengacu pada laut dan disiapkan oleh Mustafa Çelebi. Karpet biru bertema “laut” yang ditenun khusus di provinsi Manisa barat telah diletakkan di masjid.
Bagian dalam masjid, termasuk mihrab setinggi 13,5 meter dan alas khotbah juga telah selesai dibangun.
Pemasangan pintu di dalam masjid dan pintu utama besar yang dirancang menggunakan teknik bermotif Seljuk dengan lebar 5,9 meter dan tinggi 13 meter selesai dipasang.
Presiden Asosiasi Unit Pendidikan, Budaya, dan Layanan Masjid Levent untuk Konstruksi dan Penahanan, Ergin Kulunk, juga menambahkan bahwa Masjid Barbaros Hayrettin Pasha diharapkan akan menjadi pusat kegiatan sosial dan budaya untuk warga Levent dan sekitarnya.
Selain itu, masjid ini juga dirancang untuk memenuhi kebutuhan jamaah yang beragam, termasuk mereka yang membutuhkan aksesibilitas dan kemudahan dalam beribadah.
Ada fasilitas lift, toilet yang ramah disabilitas, dan area khusus untuk wanita yang dilengkapi dengan kaca yang dapat dibuka untuk memungkinkan mereka melihat jalannya khutbah.
Dengan adanya Masjid Barbaros Hayrettin Pasha, Levent menjadi semakin hidup dengan nuansa keagamaan yang kental.
Masjid ini menjadi tempat yang tepat bagi warga Levent dan sekitarnya untuk beribadah dan juga bersosialisasi dengan sesama umat Muslim.
Dibangun dengan perpaduan antara arsitektur klasik dan teknologi modern, Masjid Barbaros Hayrettin Pasha menjadi contoh bagaimana keindahan masa lalu dapat diaplikasikan ke dalam kehidupan masa kini.
Dengan berbagai fasilitas modern yang tersedia, masjid ini menjadi tempat yang ideal untuk beribadah, belajar, dan bersosialisasi.