Diksia.com - Tegal, Jawa Tengah – Setelah sempat menghilang akibat polemik lagu “Bayar Bayar Bayar,” band punk independen, Sukatani, akhirnya kembali ke panggung. Kabar ini disambut antusias oleh penggemar yang sudah lama menantikan aksi mereka.
Nama Sukatani sempat menjadi perbincangan hangat di jagat maya usai lagu mereka, yang sarat kritik terhadap lembaga dan individu tertentu, viral di berbagai platform. Para pendengar meyakini liriknya menggambarkan realitas yang terjadi, sehingga banyak yang berharap band ini tetap berkarya meski menghadapi tekanan.
Dalam unggahan terbaru di akun Instagram resmi mereka, @sukatani.band, bersama kolaborator @crowdnoise, Sukatani mengumumkan jadwal manggung mereka melalui sebuah poster berwarna hitam yang bernuansa gelap dan misterius. Konser ini akan digelar pada Minggu, 23 Februari 2025, di Gedung Korpri Slawi, Tegal, Jawa Tengah, dalam acara bertajuk Crowd Noise Vol. 1.
Selain Sukatani, sejumlah band independen lainnya seperti XXX Nothing Left, Despise, Corvette, RTAG (Rebellious Teenage), dan Silver Gun’s juga dijadwalkan tampil dalam acara tersebut. Line-up ini semakin mengukuhkan Crowd Noise Vol. 1 sebagai ajang musik underground yang patut dinantikan.
Yang menarik, Sukatani selama ini dikenal menjaga anonimitas personelnya. Namun, dalam video klarifikasi yang diunggah di Instagram beberapa waktu lalu, mereka untuk pertama kalinya tampil tanpa penutup wajah. Hal ini memicu spekulasi di kalangan penggemar bahwa mereka mungkin menghadapi tekanan atau ancaman dari pihak tertentu.
Lagu “Bayar Bayar Bayar” sendiri sudah ditarik dari semua platform digital oleh band tersebut. Bahkan, mereka meminta penggemar yang telah mengunduhnya untuk menghapus lagu tersebut. Kendati demikian, banyak penggemar tetap berharap lagu yang mengundang kontroversi itu dibawakan kembali dalam penampilan mereka mendatang.
“Harus bawain lagu Bayar Bayar Bayar lagi sih ini,” tulis akun @langsam.always dalam kolom komentar di unggahan poster acara, Jumat (21/2).
Kembalinya Sukatani ke atas panggung menandai babak baru dalam perjalanan mereka. Apakah mereka akan tetap lantang dalam menyuarakan kritik atau memilih jalur yang lebih moderat? Semua mata kini tertuju pada panggung Crowd Noise Vol. 1 di Tegal.