Diksia.com - Lagu Sinarengan karya Denny Caknan feat Bella Bonita terus menjadi sensasi di dunia musik Jawa sepanjang 2025. Dirilis awal Maret tahun ini, karya ini bukan hanya menyentuh hati dengan irama pop Jawa yang lembut, tapi juga menyampaikan pesan mendalam tentang komitmen cinta yang tulus.
Hingga September 2025, lagu ini telah mencapai lebih dari 70 juta penayangan di platform streaming, menjadikannya salah satu hits terbesar musim ini. Kita sering mendengarnya di radio, konser, dan bahkan cover viral di media sosial, membuktikan daya tariknya yang tak pudar.
Denny Caknan, sang maestro pop Jawa yang dikenal dengan lirik puitisnya, berkolaborasi dengan Bella Bonita untuk menciptakan Sinarengan. Kata sinarengan sendiri bermakna bersama atau bebarengan dalam bahasa Indonesia, menggambarkan perjalanan dua jiwa yang saling menguatkan di tengah badai kehidupan.
Lagu ini lahir dari pengalaman pribadi Denny, yang sering berbagi cerita keluarga kecilnya sebagai inspirasi. Bella Bonita menambahkan nuansa vokal yang hangat, membuat harmoni lagu ini terasa seperti pelukan hangat di malam hujan.
Apa yang membuat Sinarengan begitu relatable? Liriknya mengalir seperti cerita sehari-hari, penuh rasa syukur atas kebersamaan sederhana. Bayangkan rumah tenang tanpa keributan, penuh kasih sayang, dan obrolan panjang di tengah malam.
Itulah esensi yang ditangkap lagu ini, mengajak kita merefleksikan betapa berharganya pasangan yang setia mendampingi. Di era di mana hubungan sering goyah, pesan dewasa tentang belajar menari di tengah hujan ini terasa sangat relevan.
Berikut lirik lengkap Sinarengan yang bisa kamu hafal sambil mengikuti iramanya:
Kedaden tenan
Nduwe omah sing ra berisik
Kebak katresnan
Kebak kasih lan sayang
Ngobrol ra ana enteke ning tengah wengi
Tetes embun sing ngancani
Aku sampeyan kaya lagi kasmaran
Tenan, mlaku teka tuwa bebarengan
Matur suwun
Wis ngancani aku selama iki
Wis isa saling nguwat-nguwatke
Godha wong liya sing ra seneng
Hubungan iki berlanjut
Tatag mlakune
Ning jaba banter tenan angine
Saya dewasa ra ngenteni badai terang
Nanging, sinau nari ning tengah udan
Hanggegem asta
Supayane bakoh bebrayan
Manekung salira
Yen rubeda angadhang
Mugi selawase ngancani (selawase ngancani)
Setya tulusku anggon dampingimu
Beda raga, gandheng tresna
Ngobrol ra ana enteke ning tengah wengi
Tetes embun sing ngancani
Aku sampeyan kaya lagi kasmaran
Tenan, mlaku teka tuwa bebarengan
Matur suwun
Wis ngancani aku selama iki
Wis isa saling nguwat-nguwatke
Godha wong liya sing ra seneng
Hubungan iki berlanjut
Tatag mlakune
Ning jaba banter tenan angine
Saya dewasa ra ngenteni badai terang
Nanging, sinau nari ning tengah udan
Beda raga, gandheng tresna
Makna di balik lirik ini semakin dalam saat kita bedah baris per baris. Bagian pembuka menggambarkan kebahagiaan rumah tangga yang damai, sementara refrain utama menekankan rasa syukur atas pasangan yang seperti embun pagi—menyegarkan dan penuh kasih.
Denny menyiratkan bahwa cinta sejati bukan tanpa rintangan, tapi tentang saling menguatkan meski ada gosip atau badai dari luar. Bagian akhir dengan doa slawase ngancani menambahkan sentuhan spiritual, berharap umur panjang untuk kebersamaan itu.
Kabar gembira bagi penggemar, Sinarengan baru saja meraih penghargaan bergengsi di Ambyar Awards 2025 sebagai Lagu Patah Hati Terambyar kategori terbaik pada akhir Agustus lalu. Penghargaan ini menegaskan bagaimana lagu ini berhasil menyentuh emosi pendengar, meski temanya lebih ke arah penyembuhan daripada patah hati murni.
Di September ini, Denny Caknan dijadwalkan tampil di beberapa konser Jabodetabek, di mana Sinarengan pasti menjadi penutup yang epik. Bahkan, full album terbaru Denny yang dirilis baru-baru ini menyertakan versi live dari lagu ini, membuatnya semakin segar.
Bagi kamu yang sedang jatuh cinta atau ingin mengenang momen manis, Sinarengan adalah teman setia. Dengarkan ulang, nyanyikan bersama pasangan, dan rasakan bagaimana musik bisa menyatukan hati. Lagu ini bukan sekadar hiburan, tapi pengingat bahwa kebersamaan adalah harta terbesar dalam hidup kita.
