“Kami berniat menjelajahi momen pivotal itu,” ujar Smit. “Bagaimana individu metamorfosis menjadi Bond yang ikonik?”
Pada demonstrasi, Bond terlihat mengeksekusi beberapa target. Apakah itu menyiratkan ia telah memiliki ‘Lisensi Membunuh’? Smit menghindar jawaban langsung, lantaran keterkaitan naratif yang rumit. “Dalam mitos 007, dua eliminasi diperlukan untuk status double 0, dan itu bagian dari perjalanan yang akan dialami pemain,” katanya dengan diplomatis.
Gameplay: Sintesis Linier dan Ekspansif
Walau tak sepenuhnya terbuka seperti HITMAN, 007 First Light bukanlah jalur tunggal mutlak. Smit menjelaskan, arsitektur misi berfluktuasi sesuai tuntutan naratif. “Beberapa arena lebih luas, lainnya lebih kompak,” paparnya. “Ini adalah petualangan aksi yang didorong cerita, dan elemen itu menentukan derajat keterbukaan atau linearitas.”
Salah satu fitur intrigan yang terpantau adalah sistem ‘agency’—sebuah reservoir yang memfasilitasi Bond memanfaatkan intuisi serta kharismanya untuk memanipulasi konteks. Ini bukan gadget konvensional belaka, melainkan manifestasi dari esensi ‘Bondian’ karakter tersebut.
Lantas, bagaimana dengan penyamaran, pilar utama HITMAN? “Kami prioritaskan kekuatan Bond sebagai dirinya sendiri,” respons Smit. “Ada kostum kontekstual untuk plot spesifik, tapi bukan seperti HITMAN di mana pemain bebas mengadopsi identitas apa pun.”
Progresi protagonis lebih dipacu narasi ketimbang mekanisme RPG yang labirin. Pemain akan menyusuri trajektori Bond dari pra-MI6 hingga agen double 0, dengan elemen terbuka terkait gadget dan latihan.
Estetika Visual dan Hambatan Teknis
Secara visual, permainan ini menggiurkan berkat engine Glacier generasi terkini. Meski demikian, model karakter belum setara dengan mesin lain, dan terdapat penurunan framerate sporadis—hal lumrah untuk tahap Pre-Alpha.
Mengenai durasi, Smit tak berikan estimasi presisi. “Bergantung pada gaya bermain,” katanya. “Tapi kami tekankan imersi. Ini bukan sekadar genre action/adventure, ini adalah opus James Bond dalam ranah itu.”