Diksia.com - Dunia game kembali dihebohkan dengan manuver mengejutkan dari Treyarch, developer kawakan di balik kesuksesan seri Call of Duty.
Sinyalemen penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk menciptakan aset seni dalam game terbaru mereka menuai pro dan kontra yang memanas.
Awal mula kegaduhan ini bermula dari pembukaan lowongan kerja di laman karier Treyarch. Posisi yang mereka tawarkan adalah seorang 2D artist/animator yang cakap berkolaborasi dengan perangkat generative AI.
Meskipun tak menyebut Call of Duty secara eksplisit, jejak panjang Treyarch dengan franchise tersebut membuat publik menduga kuat pengaruhnya terhadap pengembangan game tersebut.
CharlieIntel, pengamat game jeli, melalui akun Twitternya mengungkapkan bahwa Treyarch tengah mencari sosok terampil yang menguasai ilustrasi digital, motion design, serta perangkat generative AI.
Menariknya, iklan lowongan tersebut menyebutkan tentang proses “memoles” karya seni yang dihasilkan gabungan antara manusia dan algoritma AI.
Kandidat idealnya tak hanya piawai dalam teknik menggambar digital konvensional, namun juga fasih menggunakan program seperti Stable Diffusion, Vizcom, DALL-E, atau platform sejenisnya.
Penggunaan AI untuk menciptakan aset seni dalam video game sejatinya bukanlah isu baru. Kasus Treyarch ini seolah menjadi representasi tren terkini yang kian marak.
Sebelumnya, laporan Unity di bulan Maret 2024 menunjukkan mayoritas studio game memang telah memanfaatkan AI.
Namun, fungsinya sejauh ini masih sebatas alat bantu untuk membuat prototipe dan konsep abstrak, bukan untuk menggantikan sentuhan kreatif manusia.
Wacana AI yang memasuki ranah artis bagaimanapun memicu keresehan di kalangan gamer dan pengambil keputusan industri. Kekhawatiran tergeruskannya peran seniman oleh program mesin mengusik benak banyak pihak.
Mungkinkah kreativitas dan keterampilan manusia tergantikan oleh hasil produksi teknologi?
Tak ayal, manuver Treyarch menggandeng algoritma AI untuk menciptakan karya seni menuai kritik pedas dari komunitas game. Gamer Call of Duty khususnya, menyuarakan kekhawatiran mereka.