Diksia.com - G2 Esports menduduki tahta tertinggi dalam Global Power Rankings VALORANT 2025. Paper Rex dan RRQ menyusul rapat di belakangnya.
Menghadapi ajang VALORANT Champions 2025 yang semakin dekat, Riot Games meluncurkan sistem Global Power Rankings (GPR) sebagai instrumen objektif untuk mengukur potensi tim-tim VCT. Inovasi ini, yang menobatkan G2 Esports sebagai pemimpin dunia, juga menyoroti wakil Pacific seperti Paper Rex dan RRQ di strata elit. Kolaborasi dengan Amazon Web Services membuahkan mekanisme ini, yang pertama kali diuji pada League of Legends tahun lalu.
Sistem GPR mengadopsi paradigma Elo rating dengan dua pilar esensial: Elo individu tim dan Elo spesifik liga yang merepresentasikan kekuatan regional. Riot mengungkapkan bahwa seperlima dari skor keseluruhan tim berasal dari akumulasi prestasi region di kompetisi internasional. Kemenangan melawan lawan berperingkat superior membuahkan imbalan substansial. Sebaliknya, kegagalan menghadapi tim inferior memicu penalti signifikan.
Elemen pendukung lain yang memodulasi skor mencakup prioritas pada duel terkini, bobot ekstra untuk triumf di turnamen global, serta pengaruh dominan dari fase playoff ketimbang musim reguler atau tahap Swiss. Statistik granular seperti rasio ronde, efikasi serangan/pertahanan, serta dinamika ronde ekonomi dan pembelian juga ikut diintegrasikan, meski dengan koefisien lebih rendah.
Berikut sepuluh tim papan atas dalam Global Power Rankings VALORANT 2025:
- G2 Esports – 1521 (VCT Americas)
- Paper Rex – 1514 (VCT Pacific)
- RRQ – 1486 (VCT Pacific)
- Bilibili Gaming – 1467 (VCT China)
- NRG – 1437 (VCT Americas)
- Team Liquid – 1436 (VCT EMEA)
- FNATIC – 1427 (VCT EMEA)
- T1 – 1421 (VCT Pacific)
- Dragon Ranger Gaming – 1416 (VCT China)
- Sentinels – 1412 (VCT Americas)
Fenomena menarik muncul dari tim-tim pinggiran. MIBR dari VCT Americas, meski lolos ke VALORANT Champions 2025, terpuruk di peringkat 27 sebagai yang terendah di antara peserta. Paradoks ini kontras dengan tim seperti Gen.G (14), Nongshim Redforce (12), Talon Esports (11), dan Cloud9 (22), yang memiliki indeks lebih tinggi namun tersisih dari panggung utama. FURIA, di sisi lain, menjadi nadir absolut dengan posisi 48 dan skor 1172.
Riot Games menyematkan GPR sebagai tonggak awal menuju kerangka evaluasi yang lebih sofistikasi. Rencana mendatang mencakup pengembangan peringkat berbasis pemain individu, serta integrasi status kualifikasi tim terhadap event mayor.