Diksia.com - Film horor Indonesia kembali hadir dengan sajian yang tak hanya mengandalkan jumpscare, tetapi juga diangkat dari kisah nyata yang sempat viral. Kali ini, giliran keangkeran salah satu gunung favorit di Jawa Barat, Gunung Gede, yang diangkat ke layar lebar.
Dirilis pada awal tahun 2025, film Petaka Gunung Gede membawa kita, para penonton, untuk merasakan langsung teror mistis yang dialami sekelompok pendaki muda.
Film yang disutradarai oleh Azhar Kinoi Lubis ini sukses menarik perhatian publik, membuktikan bahwa cerita horor dari kearifan lokal selalu punya daya tarik tersendiri.
Namun, apa sebenarnya yang membuat pendakian yang seharusnya menyenangkan ini berubah menjadi mimpi buruk yang mengerikan? Mari kita telusuri sinopsis lengkapnya!
Sinopsis Film Petaka Gunung Gede
Berawal dari Liburan Sekolah, Berujung pada Malam Penuh Teror
Cerita berfokus pada dua sahabat karib sejak masa SMA, Maya (diperankan oleh Arla Ailani) dan Ita (Adzana Ashel). Kedekatan mereka begitu erat, bahkan orang tua Ita sudah menganggap Maya seperti anak sendiri.
Di tengah musim libur sekolah, Maya dan Ita memutuskan untuk ikut rombongan pendakian yang dipimpin oleh Indra ke Gunung Gede. Sayangnya, petualangan yang mereka nantikan ini membawa awal petaka.
Ketika Mitos Terlarang Dilanggar, Makhluk Gaib Mulai Mengintai
Di tengah perjalanan, sebuah pengakuan dari Ita mengejutkan seluruh rombongan: ia sedang datang bulan.
Bagi kamu yang akrab dengan dunia pendakian, pasti tahu bahwa di banyak gunung, termasuk Gunung Gede, ada mitos atau pantangan agar pendaki wanita yang sedang menstruasi sebaiknya tidak naik gunung.
Kepercayaan ini langsung memicu perdebatan sengit di antara rombongan. Walaupun Maya sempat menawarkan Ita untuk turun, mereka akhirnya memutuskan untuk tetap melanjutkan pendakian.
Keputusan inilah yang membuka gerbang teror.
Gangguan mistis mulai datang, perlahan namun pasti. Kondisi Ita mendadak memburuk. Ia mulai mengalami muntah-muntah, pingsan, hingga menunjukkan tanda-tanda kerasukan makhluk halus.
Kelompok pendaki ini pun panik dan terjebak di tengah hutan yang gelap. Mereka percaya bahwa Ita telah melanggar pantangan, sehingga penunggu gunung murka dan mengincar nyawanya.
Maya dan Pencarian Rahasia Gelap di Balik Kematian Sahabat
Saat semua orang menyalahkan Ita karena melanggar mitos, Maya, sang sahabat, menolak untuk percaya. Hatinya berkata, tidak mungkin hukuman sekejam ini hanya karena satu pantangan.
Sayangnya, keadaan semakin genting hingga tragedi tak terhindarkan: Ita meninggal secara mengenaskan.
Kematian Ita bukan akhir, melainkan awal dari pencarian Maya akan kebenaran. Ia bertekad untuk mengungkap misteri di balik tragedi ini. Apakah benar Ita hanya menjadi korban mitos yang dilanggar? Atau adakah rahasia lain yang lebih gelap, yang tersembunyi di balik hutan lebat Gunung Gede, yang membuat sahabatnya harus menanggung siksa dan teror yang begitu kejam?
Maya harus berjuang keras, tidak hanya melawan teror supranatural yang terus mengikutinya, tetapi juga melawan waktu untuk mengungkap rahasia yang bahkan bisa mengancam nyawanya sendiri.
Fakta Menarik di Balik Petaka Gunung Gede
Ada beberapa hal menarik yang perlu kamu ketahui tentang film ini:
- Diangkat dari Kisah Nyata: Film ini mengadaptasi pengalaman mencekam Maya Azka saat mendaki Gunung Gede bersama teman-temannya pada tahun 2007. Kisah ini sempat menjadi viral setelah ia bagikan melalui kanal YouTube Prasodjo Muhammad.
- Syuting di Lokasi Asli: Untuk mendapatkan nuansa horor yang otentik dan ketegangan alam yang nyata, proses syuting film ini dilakukan langsung di kawasan Gunung Gede. Para pemain dan kru harus beradaptasi dengan kondisi alam yang ekstrem.
- Melibatkan Narasumber Asli: Maya Azka, narasumber dari kisah nyata ini, turut terlibat dalam penulisan skenario bersama Upi Avianto. Hal ini membuat kedalaman cerita dan persahabatan antara Maya dan Ita terasa lebih emosional.
Film Petaka Gunung Gede tidak hanya menyajikan kengerian dari teror makhluk halus, tetapi juga menyentuh aspek drama persahabatan yang kuat dan menggugah pertanyaan tentang mitos serta etika saat berada di alam bebas. Kalau kamu pencinta horor sekaligus petualangan, film ini wajib masuk dalam daftar tontonan!
Bagaimana, siapkah kamu menyaksikan sendiri teror mencekam di ketinggian Gunung Gede?