Di sisi lain, Uta juga menghadapi pergulatan pribadi meski kariernya sukses. Ia berjuang menyelesaikan kuliah yang tertunda, sebuah tekanan yang tak terlihat oleh orang lain.
Kehidupan mereka berubah drastis ketika kedua orang tua meninggal secara mendadak. Kehilangan ini menjadi pukulan berat bagi Ian dan Uta. Ian, sebagai anak sulung, berusaha tetap kuat demi adiknya. Namun, duka yang bertubi-tubi membuatnya mati rasa secara emosional.
Ia mengubur perasaannya dalam-dalam, mencoba bertahan di tengah kekosongan. Sementara itu, Uta juga berjuang dengan caranya sendiri, mencari cara untuk tetap terhubung dengan kakaknya di tengah kesedihan yang mereka alami bersama.
Perjalanan emosional kakak-adik ini menjadi inti cerita. Film mengeksplorasi bagaimana mereka belajar melepaskan, mengikhlaskan, dan saling menguatkan ketika hanya ada satu sama lain sebagai keluarga.
Midnight Serenade, band yang dibentuk Ian bersama teman-temannya seperti Ray Alvero (Devano Danendra), Saka Wijaya (Dul Jaelani), dan Dika Ardana (Randy Danistha), juga menjadi simbol harapan dan perjuangan dalam hidupnya.
Pemain dan Produksi
Selain Iqbaal Ramadhan dan Umay Shahab, film ini diperkuat oleh aktor dan aktris ternama seperti Dwi Sasono, yang memerankan ayah Ian dan Uta, serta Priscilla Jamail, Unique Priscilla, dan Lukman Sardi dalam peran pendukung.
Iqbaal tidak hanya berakting, tetapi juga menjadi produser eksekutif, menandai langkah barunya di industri film. Umay, selain menyutradarai, turut menulis naskah bersama Santy Diliana, Junisya Aurelita, dan Rezy Junio, memastikan cerita ini autentik dan penuh makna.
Sinemaku Pictures, yang sebelumnya sukses dengan film seperti Kukira Kau Rumah dan Ketika Berhenti di Sini, kembali menunjukkan komitmennya menghadirkan karya berkualitas.
Prilly Latuconsina menegaskan bahwa film ini bukan hanya untuk anak muda, tetapi juga seluruh kalangan usia yang ingin merenungkan makna keluarga sebagai support system utama.
Fakta Menarik dan Acara Peluncuran
Perayaan Mati Rasa bukan sekadar film, tetapi juga pengalaman emosional yang diperluas melalui berbagai acara. Sebelum tayang, Sinemaku Pictures menggelar roadshow ke tujuh kota di Indonesia dan satu negara tetangga.