Diksia.com - Film aksi-thriller intens, London Has Fallen, membawa kita kembali ke dalam kekacauan yang jauh lebih besar dari pendahulunya, Olympus Has Fallen. Kali ini, jantung Inggris, London, menjadi sasaran empuk teroris dalam sebuah plot yang dirancang dengan sangat cerdik dan mematikan.
Kisah bermula ketika Perdana Menteri Inggris meninggal dunia secara tiba-tiba. Peristiwa duka ini sontak mengundang seluruh pemimpin negara-negara Barat untuk menghadiri pemakaman kenegaraan di London.
Termasuk di antaranya adalah Presiden Amerika Serikat, Benjamin Asher (diperankan oleh Aaron Eckhart), yang didampingi oleh agen Secret Service andalannya, Mike Banning (Gerard Butler).
Apa yang seharusnya menjadi acara paling aman dan terlindungi di dunia, berubah menjadi jebakan teroris mematikan. Hanya dalam beberapa saat setelah para pemimpin dunia berkumpul, serangkaian serangan terkoordinasi dilancarkan ke berbagai ikon kota London.
Strategi Licik yang Melumpuhkan Kota
Serangan teroris yang dipimpin oleh Aamir Barkawi, seorang pedagang senjata dan otak teror yang haus akan balas dendam, berlangsung dengan sangat cepat dan brutal. Mereka berhasil menyusup ke dalam sistem keamanan kota, bahkan menyamar sebagai polisi Metropolitan dan Pengawal Ratu.
Ledakan bom mengguncang London, merenggut nyawa beberapa kepala negara dan melumpuhkan infrastruktur penting. Di tengah kekacauan yang tak terbayangkan, Agen Mike Banning menyadari bahwa ini bukanlah sekadar serangan acak, melainkan sebuah rencana matang untuk membunuh Presiden Asher dan menghancurkan para pemimpin G7.
Mike Banning, dengan insting dan kemampuan bertarung tingkat tingginya, berhasil menyelamatkan Presiden Asher dari serangan di Saint Paul’s Cathedral. Namun, pelarian mereka tidak mudah. Helikopter Marine One yang membawa mereka ditembak jatuh oleh rudal Stinger di Hyde Park, menewaskan Direktur Secret Service Lynne Jacobs (Angela Bassett).
Pertarungan Undercover di Kota yang Mati
Dengan sebagian besar pasukan keamanan Inggris telah dikompromikan atau tewas, Banning kini harus mengandalkan dirinya sendiri untuk melindungi Presiden yang menjadi target utama. Bersama Presiden Asher, Banning bersembunyi dan bergerak secara gerilya di jalanan London yang gelap dan tak berdaya setelah listrik kota dimatikan.
Di saat yang sama, Wakil Presiden Allan Trumbull (Morgan Freeman) yang berada di Washington D.C., berjuang dari ruang komando untuk membantu Banning dan Presiden. Mereka menyadari adanya mata-mata yang bekerja dari dalam pemerintahan Inggris, membuat upaya penyelamatan semakin sulit.
Ketegangan mencapai puncaknya ketika Barkawi berhasil menangkap Presiden Asher dan menyiarkan niatnya untuk mengeksekusi sang Presiden secara langsung di hadapan dunia melalui internet. Banning harus berpacu dengan waktu, bekerja sama dengan agen MI6 yang tersisa, untuk melacak dan menyerbu markas teroris sebelum terlambat.
Film ini menawarkan adegan aksi tanpa henti, tembak-menembak intens, dan pertarungan tangan kosong yang brutal. Keberanian dan kesetiaan Mike Banning diuji hingga batas akhir demi menunaikan sumpah untuk melindungi Presiden. Kamu akan disuguhkan tontonan blockbuster yang benar-benar memompa adrenalin, memastikan kita duduk di tepi kursi sepanjang film.