Diksia.com - Film aksi-thriller Hunter Killer yang dirilis pada 2018 menghadirkan alur cerita yang padat, berpusat pada konflik geopolitik bawah laut yang mengancam memicu Perang Dunia Ketiga.
Kisah ini bermula dari hilangnya kapal selam Amerika Serikat USS Tampa Bay di perairan Barent, Kutub Utara, saat tengah membuntuti kapal selam Rusia Konek.
Hilangnya kapal tersebut memicu kecurigaan serius adanya sabotase, dan Pemerintah AS harus bergerak cepat. Untuk menyelidiki insiden yang berpotensi memicu konflik global ini, kapal selam serbu kelas Virginia, USS Arkansas, segera dikerahkan.
Kapal ini dipimpin oleh Kapten Joe Glass (diperankan oleh aktor ternama Gerard Butler), seorang komandan baru yang belum pernah memimpin kapal dalam pertempuran. Kepemimpinannya langsung diuji dalam situasi paling genting.
Misi Rahasia dan Penemuan Kudeta di Rusia
Saat tiba di lokasi karam, USS Arkansas menemukan USS Tampa Bay telah hancur total, dan lebih mengejutkan lagi, kapal selam Rusia Konek juga ditemukan tenggelam karena kerusakan. Penemuan ini memperkeruh suasana, seolah mengisyaratkan adanya pihak ketiga yang memicu kekacauan.
Di saat yang sama, tim kecil Navy SEAL yang dipimpin oleh Letnan Bill Beaman (Toby Stephens) ditugaskan dalam misi rahasia untuk menyusup ke pangkalan militer Rusia yang terletak di Teluk Kola.
Misi pengintaian ini mengungkap fakta mengejutkan: Menteri Pertahanan Rusia, Laksamana Dmitriy Durov, sedang melancarkan kudeta untuk menahan dan menggulingkan Presiden Rusia, Nikolai Zakarin. Kudeta ini, jika berhasil, hampir pasti akan memicu perang nuklir skala penuh antara AS dan Rusia.
Kolaborasi Mustahil Menyelamatkan Dunia
Di Washington D.C., pemerintah AS yang diwakili oleh Kepala Staf Gabungan Charles Donegan (Gary Oldman) dan Laksamana John Fisk (Common) berada di bawah tekanan besar.
Dengan ancaman perang di depan mata, Glass dan timnya dihadapkan pada satu-satunya pilihan yang paling berisiko: melancarkan operasi penyelamatan rahasia untuk membebaskan Presiden Zakarin sebelum Durov berhasil mengonsolidasikan kekuasaannya.
Misi penyelamatan ini menuntut kolaborasi yang hampir mustahil. Kapten Glass dan awak USS Arkansas harus bekerja sama dengan kapten kapal selam Rusia yang selamat, Kapten Andropov (Michael Nyqvist), demi menavigasi perairan musuh yang berbahaya.
Mereka tidak hanya harus menghindari kapal perang Rusia pro-kudeta, tetapi juga mengantar tim Navy SEAL dan Presiden Zakarin keluar dari zona konflik.
Setiap keputusan yang diambil Kapten Glass di bawah laut yang gelap dan mencekam bukan hanya mempertaruhkan nyawa krunya, tetapi juga nasib seluruh dunia.
Kamu akan disuguhkan aksi yang intens, strategi militer yang brilian, dan tekanan politik yang memuncak, membuat kamu terus bertanya-tanya: akankah Kapten Glass dan tim gabungan AS-Rusia berhasil mencegah pecahnya malapetaka global? Film ini adalah tontonan wajib bagi kamu pecinta action-thriller bertema militer dan intrik politik.





