Namun, roh jahat tidak mudah menyerah. Dia terus mengganggu dan menyerang Ustaz Zainal dan orang-orang yang berada di rumah itu. Dia juga memanfaatkan Anom untuk menghalangi usaha Ustaz Zainal. Dia mengancam akan membunuh Anom jika dia tidak membantunya.
Anom pun bingung dan bimbang. Dia merasa kasihan kepada Rewan dan keluarganya, yang tidak bersalah dan menjadi korban dari ilmu hitam dan pemujaan mayat. Dia juga merasa sayang kepada Rewan, yang telah memberinya kasih sayang dan perhatian.
Namun, dia juga takut kepada roh jahat dan Mbah Usu Lijah, yang memiliki kuasa atas hidup dan matinya. Dia tidak ingin mati lagi dan kembali menjadi jasad tanpa roh.
Akhirnya, Anom memutuskan untuk berani dan berbuat baik. Dia memilih untuk membantu Ustaz Zainal dan Rewan dan keluarganya untuk bebas dari roh jahat dan kutukan ilmu hitam dan pemujaan mayat. Dia mengorbankan dirinya untuk melindungi mereka dari serangan roh jahat.
Anom menghadapi roh jahat dan Mbah Usu Lijah, yang datang ke rumah warisan ayah Rewan untuk menghentikan Ustaz Zainal. Dia berani melawan mereka dan mengatakan bahwa dia tidak takut lagi. Dia juga mengatakan bahwa dia mencintai Rewan dan ingin dia bahagia bersama keluarganya.
Anom berhasil mengalihkan perhatian roh jahat dan Mbah Usu Lijah, sehingga memberi kesempatan kepada Ustaz Zainal untuk menyelesaikan ritual pembersihan. Ustaz Zainal berhasil mengusir roh jahat dan menghapus kutukan ilmu hitam dan pemujaan mayat dari rumah dan tubuh Rewan dan keluarganya.
Namun, Anom harus membayar harga yang mahal. Dia terluka parah akibat serangan roh jahat dan Mbah Usu Lijah. Dia meninggal di pelukan Rewan, yang menangis dan berterima kasih kepadanya. Rewan akhirnya menyadari bahwa Anom adalah orang yang benar-benar mencintainya dan berkorban untuknya.
Rewan dan keluarganya pun berduka atas kematian Anom. Mereka juga bersyukur kepada Ustaz Zainal, yang telah menyelamatkan mereka dari roh jahat dan kutukan ilmu hitam dan pemujaan mayat. Mereka memohon maaf kepada roh-roh yang berada di Waruga, yang telah mereka ganggu dengan ilmu hitam dan pemujaan mayat.
Mereka kemudian menguburkan jasad Anom di dekat Waruga, sebagai tanda penghormatan dan penghargaan. Mereka juga menguburkan kembali jasad isteri Rewan, yang telah mereka cabut dari kuburnya. Mereka berdoa agar Anom dan isteri Rewan mendapat tempat yang baik di sisi Tuhan.