Rewan kemudian mendapat kabar bahwa ayahnya yang sudah lama tidak berhubungan dengannya juga meninggal dan mewariskan sebuah rumah tua di Lembang Klang. Rewan memutuskan untuk pergi ke sana bersama anak-anaknya, Yamin, Nurul, dan Irfan, untuk melihat warisan tersebut.
Di rumah itu, mereka bertemu dengan Anom, seorang gadis cantik yang mengaku sebagai anak angkat ayah Rewan. Anom menawarkan untuk tinggal bersama mereka dan membantu mengurus rumah. Rewan menerima tawaran itu dengan senang hati, karena merasa Anom mirip dengan isterinya yang meninggal.
Namun, tanpa sepengetahuan keluarganya, Rewan memiliki rencana lain. Dia berniat untuk membangkitkan kembali isterinya dengan menggunakan ilmu hitam dan pemujaan mayat yang dia pelajari dari Mbah Usu Lijah. Dia meminta bantuan Rizal, sahabatnya yang juga mengetahui ilmu perubatan tradisional, untuk mencari jasad isterinya yang sudah dikuburkan.
Rewan dan Rizal berhasil menemukan jasad isteri Rewan dan membawanya ke rumah warisan ayah Rewan. Di sana, mereka melakukan ritual ilmu hitam dan pemujaan mayat dengan menggunakan kitab keturunan kaum Minahasa yang berisi mantra-mantra untuk membangkitkan jasad tanpa roh.
Namun, ritual tersebut ternyata tidak berhasil. Malah, mereka membangkitkan roh jahat yang menghuni Waruga, tempat persemadian mayat kaum Minahasa yang berada di belakang rumah warisan ayah Rewan. Roh jahat tersebut marah karena merasa Waruga-nya telah dikotori oleh ilmu hitam dan pemujaan mayat.
Roh jahat tersebut kemudian mengutuk Rewan dan keluarganya, serta orang-orang yang terlibat dalam ritual ilmu hitam dan pemujaan mayat. Mereka mengalami berbagai kejadian seram dan mengerikan, seperti melihat hantu-hantu, mimpi buruk, sakit-sakitan, dan kecelakaan.
Rewan menyadari bahwa dia telah melakukan kesalahan besar dan mencoba mencari jalan keluar. Dia meminta bantuan Ustaz Zainal, seorang ulama yang dikenalnya dari masjid terdekat, untuk membersihkan rumahnya dari roh jahat dan menghapus kutukan ilmu hitam dan pemujaan mayat.