Keesokan harinya, semua orang di kota Plymouth, Massachusetts, berpura-pura seolah-olah tidak ada yang terjadi. Mereka bersiap-siap untuk merayakan Thanksgiving dengan keluarga dan teman-teman mereka.
Namun, di balik kenyamanan dan kehangatan itu, ada seorang pembunuh misterius yang mengintai. Pembunuh itu mengenakan kostum seperti orang-orang Pilgrim, yang merupakan leluhur dari penduduk kota Plymouth.
Pembunuh itu membawa senjata tajam, seperti kapak, belati, dan tombak, yang digunakan untuk membunuh korbannya dengan cara yang brutal dan sadis. Pembunuh itu menargetkan orang-orang yang dianggapnya tidak menghormati makna Thanksgiving, seperti orang-orang yang rakus, sombong, tidak bersyukur, atau tidak setia.
Pembunuh itu juga meniru ritual-ritual yang dilakukan oleh orang-orang Pilgrim, seperti memotong kepala kalkun, memasak jagung, dan berdoa sebelum makan. Pembunuh itu meninggalkan jejak darah dan mayat di mana-mana, tanpa diketahui oleh siapa pun.
Salah satu korban pertama pembunuh itu adalah Ryan (Milo Manheim), pacar Gabby, yang dibunuh di rumahnya saat sedang bersiap-siap untuk menjemput Gabby. Gabby, yang tidak mengetahui nasib Ryan, menunggu di rumahnya bersama adiknya, Bobby (Jalen Thomas Brooks), dan ibunya, Jessica (Nell Verlaque).
Ketika Ryan tidak datang-datang, Gabby mencoba menghubunginya, tetapi tidak ada jawaban. Gabby kemudian memutuskan untuk pergi ke rumah Ryan dengan berjalan kaki, tanpa menyadari bahaya yang mengancamnya.
Di jalan, Gabby bertemu dengan beberapa temannya, seperti Amy (Shailyn Griffin), Yulia (Jenna Warren), dan Evan (Tomaso Sanelli), yang juga akan pergi ke rumah keluarga mereka untuk merayakan Thanksgiving. Mereka mengajak Gabby untuk ikut bersama mereka, tetapi Gabby menolak.
Gabby terus berjalan menuju rumah Ryan, sambil melihat beberapa adegan aneh dan mengerikan di sekitarnya, seperti orang-orang yang berkelahi, berteriak, atau berlari ketakutan. Gabby tidak menyadari bahwa itu adalah akibat dari ulah pembunuh Pilgrim.
Sementara itu, Sheriff kota Plymouth, yang diperankan oleh Patrick Dempsey, mulai menyelidiki kasus penembakan Black Friday. Ia menemukan beberapa petunjuk yang mengarah ke identitas pelaku, yang ternyata adalah seorang mantan tentara yang mengalami gangguan stres pasca-trauma.