Sinopsis Film Race (2016): Kisah Inspiratif Jesse Owens, Sang Legenda Olimpiade

RediksiaSabtu, 17 Februari 2024 | 16:53 WIB
Sinopsis Film Race (2016): Kisah Inspiratif Jesse Owens, Sang Legenda Olimpiade
Sinopsis Film Race (2016): Kisah Inspiratif Jesse Owens, Sang Legenda Olimpiade. Foto: TMDB

Owens juga menghadapi dilema apakah ia harus pergi ke Berlin atau tidak. Ia merasa bingung antara mengikuti panggilan hatinya untuk membuktikan kemampuannya di dunia, atau menghormati keinginan keluarga dan teman-temannya yang khawatir dengan keselamatannya.

Ia juga mendapat tekanan dari beberapa aktivis kulit hitam, yang memintanya untuk tidak memberi legitimasi kepada rezim Nazi dengan kehadirannya. Owens akhirnya memilih untuk pergi ke Berlin, dengan harapan bahwa ia bisa mengubah pandangan dunia tentang ras kulit hitam dengan prestasinya.

Di Berlin, Owens disambut dengan antusiasme oleh para penonton, yang terpesona oleh kecepatan dan keindahan gerakannya. Ia berhasil memenangkan empat medali emas, yaitu di nomor 100 meter, 200 meter, lompat jauh, dan estafet 4×100 meter. Ia menjadi atlet pertama dalam sejarah Olimpiade yang meraih prestasi tersebut.

Ia juga mencetak rekor dunia baru di nomor 200 meter dan lompat jauh. Prestasi Owens membuat Hitler marah dan malu, karena ia tidak bisa menerima kenyataan bahwa seorang kulit hitam bisa mengalahkan atlet-atlet Arya yang ia anggap superior. Hitler menolak untuk memberi selamat kepada Owens, dan bahkan meninggalkan stadion sebelum upacara pemberian medali berakhir.

Owens juga menjalin persahabatan dengan beberapa atlet lain, baik dari Amerika maupun dari negara-negara saingan. Salah satunya adalah Luz Long, atlet lompat jauh asal Jerman, yang memberi saran kepada Owens saat ia hampir gagal lolos ke final.

Long dan Owens berpelukan setelah Owens memenangkan medali emas, dan berjanji untuk tetap berhubungan. Namun, Long kemudian tewas dalam Perang Dunia II, dan surat-suratnya kepada Owens menjadi saksi dari persahabatan mereka yang melampaui batas ras dan negara.

Owens juga mendapat perhatian dari Riefenstahl, yang tertarik untuk merekam aksi-aksi Owens dalam filmnya. Riefenstahl mengabaikan perintah Goebbels untuk tidak menyorot atlet-atlet kulit berwarna, dan bahkan membantu Owens untuk menghindari penjagaan ketat Nazi.

Riefenstahl juga menghadapi tantangan dan tekanan dalam pembuatan filmnya, karena ia ingin membuat karya seni yang objektif dan artistik, bukan propaganda politik.

Pesan dan Makna Film

Film Race (2016) mengajarkan kita tentang nilai-nilai keberanian, tekad, toleransi, dan persahabatan, yang bisa mengatasi segala rintangan dan perbedaan. Film ini juga menginspirasi kita untuk mengejar mimpi-mimpi kita, dan tidak membiarkan apapun menghalangi kita untuk menjadi yang terbaik.