Sinopsis Film Mendung Tanpo Udan, Kisah Cinta Musisi Jawa yang Penuh Tantangan

RediksiaRabu, 21 Februari 2024 | 18:03 WIB
Sinopsis Film Mendung Tanpo Udan, Kisah Cinta Musisi Jawa yang Penuh Tantangan
Sinopsis Film Mendung Tanpo Udan, Kisah Cinta Musisi Jawa yang Penuh Tantangan

Diksia.com - Film Mendung Tanpo Udan adalah film yang diadaptasi dari lagu dan novel berjudul sama yang populer di kalangan pecinta musik Jawa. Film ini menceritakan kisah cinta Udan dan Mendung, dua orang yang memiliki latar belakang dan cita-cita yang berbeda.

Udan adalah seorang mahasiswa seni yang bermimpi menjadi musisi sukses, sementara Mendung adalah seorang mahasiswi farmasi yang ingin menjadi wanita karier. Bagaimana mereka bisa mempertahankan cinta mereka di tengah berbagai rintangan?

Latar Belakang Film

Film Mendung Tanpo Udan diproduksi oleh Nath Entertainment dan disutradarai oleh Kris Budiman. Film ini diangkat dari lagu yang diciptakan oleh Kukuh Prasetya atau Kukuh Kudamai dan dinyanyikan oleh Ndarboy Genk.

Lagu ini sempat viral di media sosial pada tahun 2021 lalu karena liriknya yang menyentuh dan melodinya yang enak didengar. Lagu ini kemudian diadaptasi menjadi novel oleh Fairuzul Mumtaz yang juga menjadi salah satu penulis naskah film ini.

Film ini dibintangi oleh Erick Estrada sebagai Udan dan Yunita Siregar sebagai Mendung. Selain itu, ada juga Kery Astina sebagai Awan, sahabat Udan yang juga menyukai Mendung, Aulia Deas sebagai Petri, sahabat Mendung yang juga menyukai Udan, Marcell Darwin sebagai Will, produser musik yang menawarkan kontrak kepada Udan, dan Kukuh Prasetya sebagai dirinya sendiri, pencipta lagu Mendung Tanpo Udan.

Film ini juga menghadirkan beberapa tokoh komedi seperti Yati Pesek sebagai Mbah Retno, nenek Udan yang selalu memberi nasihat, dan Tommy Limm sebagai Kartolo, pemilik warung yang menjadi tempat nongkrong Udan dan teman-temannya.

Film ini disyuting di berbagai lokasi di Yogyakarta, seperti Kota Yogyakarta dan wilayah Kaliurang. Film ini juga menampilkan budaya dan musik Jawa dalam kisah cinta Udan dan Mendung.

Sebagian besar dialog film ini menggunakan bahasa dan logat Jawa, sehingga para pemain harus melakukan pelatihan khusus untuk menguasainya.

Film ini juga menyuguhkan beberapa lagu-lagu Jawa yang dinyanyikan oleh para pemain, seperti Mendung Tanpo Udan, Ojo Nesu, dan Ngelabur Langit.

Alur Cerita Film

Film ini dimulai dengan adegan Udan yang sedang bermain gitar dan menyanyikan lagu Mendung Tanpo Udan di sebuah panggung. Ia tampak sangat antusias dan berbakat, namun penontonnya hanya sedikit dan tidak begitu tertarik.

Udan adalah seorang mahasiswa seni yang sangat terobsesi dengan musik. Ia memiliki cita-cita menjadi seorang musisi sukses yang bisa menginspirasi banyak orang.

Ia juga memiliki karakter yang idealis dan keras kepala. Ia tidak mau mengorbankan karyanya demi popularitas atau uang. Ia juga memiliki genre musik yang khas, yaitu campuran antara pop, rock, dan dangdut.

Di sisi lain, ada Mendung, seorang mahasiswi farmasi yang cantik dan cerdas. Ia bercita-cita menjadi seorang wanita karier yang mandiri dan berprestasi. Ia juga suka musik, namun lebih menyukai musik klasik dan tradisional.

Ia memiliki ayah yang sangat protektif dan ingin ia menikah dengan pria yang kaya dan berpendidikan tinggi. Ia juga memiliki sahabat yang bernama Petri, seorang mahasiswa kedokteran yang diam-diam menyukainya.

Udan dan Mendung bertemu dalam sebuah konser musik yang diadakan di kampus mereka. Mereka langsung merasakan ketertarikan satu sama lain dan mulai menjalin hubungan. Namun, hubungan mereka tidak berjalan mulus.

Udan harus menghadapi tantangan dari industri musik yang tidak sejalan dengan idealismenya. Ia juga harus bersaing dengan Awan, sahabatnya yang juga menyukai Mendung.

Awan adalah seorang mahasiswa teknik yang juga berbakat dalam musik. Ia lebih realistis dan pragmatis daripada Udan. Ia juga lebih populer dan disukai banyak orang.

Mendung juga memiliki masalah dengan keluarganya. Ayahnya tidak menyetujui hubungannya dengan Udan. Ia ingin Mendung menikah dengan Will, seorang produser musik yang kaya dan terkenal.

Will juga tertarik dengan Udan dan menawarkan kontrak kepadanya. Namun, Udan menolak karena tidak suka dengan gaya musik yang ditawarkan oleh Will. Ia lebih memilih untuk tetap setia dengan karyanya sendiri.

Apakah Udan dan Mendung bisa mempertahankan cinta mereka di tengah berbagai rintangan? Apakah mereka bisa menemukan jalan tengah antara mimpi dan kenyataan?

Apakah mereka bisa menghadapi tekanan dari orang-orang di sekitar mereka? Temukan jawabannya dalam film Mendung Tanpo Udan yang akan tayang di bioskop pada 29 Februari 2024.

Pesan Moral Film

Film Mendung Tanpo Udan mengajarkan kita tentang pentingnya menghargai perbedaan dan mengikuti hati nurani. Film ini menunjukkan bahwa cinta tidak harus selalu sama, tetapi bisa saling melengkapi. Film ini juga menginspirasi kita untuk berani bermimpi dan berjuang untuk mewujudkannya.

Film ini juga mengingatkan kita untuk tidak mudah menyerah dan menyesal atas pilihan yang kita buat. Film ini juga menghormati budaya dan musik Jawa sebagai salah satu warisan bangsa yang patut dibanggakan.