Sinopsis Film Malaikat Kecil (2015), Kisah Mengharukan Perjuangan Ayah Autis

RediksiaJumat, 9 Februari 2024 | 20:49 WIB
Sinopsis Film Malaikat Kecil (2015), Kisah Mengharukan Perjuangan Ayah Autis
Sinopsis Film Malaikat Kecil (2015), Kisah Mengharukan Perjuangan Ayah Autis

Diksia.com - Film Malaikat Kecil adalah film drama Indonesia yang dirilis pada 8 Oktober 2015. Film ini dibintangi oleh Dwi Sasono dan Tika Bravani. Film Malaikat Kecil menceritakan kisah inspiratif tentang Budi (Dwi Sasono), seorang ayah penyandang autis yang berjuang untuk memenuhi janjinya kepada dua anaknya, Ratih (Rachel Patricia) dan Iyan (Delon F. Albers). Di tengah keterbatasan ekonomi dan kondisinya, Budi bertekad untuk membelikan baju baru untuk Lebaran jika mereka berhasil berpuasa sebulan penuh.

Budi bekerja keras dengan berjualan ikan hias keliling. Namun, nasib berkata lain. Sepedanya tertabrak mobil, membuatnya kehilangan modal usahanya. Tak patah semangat, Budi bekerja serabutan, termasuk menjadi kuli bangunan.

Di tengah perjuangannya, Budi dan keluarganya menghadapi berbagai rintangan, seperti sakitnya Iyan dan keraguan orang-orang di sekitarnya. Namun, kebaikan hati orang-orang di sekitar mereka, seperti Pak RT (Ence Bagus) dan Bu Tuti (Meriam Bellina), menjadi secercah harapan di tengah kesulitan.

Film ini mencapai klimaksnya saat Budi berhasil menepati janjinya di malam takbiran. Momen haru dan mengharukan ini menjadi bukti bahwa cinta dan keteguhan hati mampu mengalahkan segala rintangan.

Latar Belakang Film

Film ini diangkat dari kisah nyata seorang ayah autis yang bernama Budiman Aditya Faturakhman. Ia bersama istri dan dua anaknya datang ke Jakarta untuk mengadu nasib. Ia berjualan ikan hias dengan sepeda. Ia berjanji akan membelikan baju baru untuk anak-anaknya jika mereka bisa puasa sebulan penuh selama Ramadan.

Alur Cerita Film

Nasib tidak berpihak pada Budi. Sepedanya tertabrak mobil yang ditumpangi orang kaya. Ia harus membayar ganti rugi yang besar. Anak bungsunya, Iyan, juga terserang demam berdarah dan harus dirawat di yayasan kesehatan. Budi tetap yakin bisa menepati janjinya. Ia mendapat pekerjaan sebagai kuli bangunan puluhan kilometer dari rumahnya.

Saat kembali ke yayasan kesehatan untuk menjemput istri dan anaknya sekaligus menyelesaikan pembayaran biaya rumah sakit, ternyata istri dan kedua anaknya sudah tidak ada di sana. Mereka telah dipindahkan ke tempat lain oleh orang kaya yang menabrak sepedanya. Budi tidak tahu ke mana mereka dibawa. Ia berkeliling mencari keluarganya dengan sepedanya. Secara tidak sengaja, uang hasil kerja kerasnya jatuh. Budi kehilangan harapan dan berniat bunuh diri.