Diksia.com - Film Laskar Pelangi adalah salah satu film Indonesia yang paling sukses dan populer. Film ini diadaptasi dari novel best seller karya Andrea Hirata yang menceritakan kisah nyata anak-anak miskin di Pulau Belitung yang berjuang untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Film ini dirilis pada tahun 2008 dan disutradarai oleh Riri Riza. Film ini berhasil menarik perhatian lebih dari 4,6 juta penonton di bioskop dan memenangkan berbagai penghargaan, baik di dalam maupun luar negeri.
Latar Belakang Film
Film Laskar Pelangi mengambil latar waktu pada tahun 1970-an, saat Pulau Belitung masih menjadi daerah yang tertinggal dan miskin. Kondisi sosial, ekonomi, dan pendidikan di pulau ini sangat memprihatinkan.
Banyak anak-anak yang tidak bisa bersekolah karena harus membantu orang tua mereka mencari nafkah. Salah satu sekolah yang ada di pulau ini adalah SD Muhammadiyah, sekolah tertua dan termiskin di desa Belitung.
Sekolah ini terancam ditutup karena hanya memiliki 10 siswa dan 2 guru. Bangunan sekolahnya juga sangat sederhana dan tidak layak, tanpa meja, kursi, papan tulis, atau buku.
Namun, di balik keterbatasan itu, ada semangat dan harapan yang besar dari para siswa dan guru untuk terus belajar dan bermimpi.
Alur Cerita Film
Film Laskar Pelangi mengikuti kisah sepuluh siswa SD Muhammadiyah yang diberi julukan Laskar Pelangi oleh guru mereka, Bu Muslimah (diperankan oleh Cut Mini).
Mereka adalah Ikal (Zulfanny), Lintang (Ferdian), Mahar (Verry S Yamarno), A Kiong (Suhendri), Syahdan (M. Syukur Ramadan), Borek (Febriansyah), Harun (Jeffry Yanuar), Trapani (Suharyadi Syah Ramadhan), Sahara (Dewi Ratih Ayu Safitri), dan Kucai (Yogi Nugraha).
Mereka memiliki latar belakang, karakter, dan bakat yang berbeda-beda, namun bersatu dalam persahabatan dan solidaritas. Mereka juga memiliki cita-cita yang tinggi, meskipun harus menghadapi berbagai tantangan dan rintangan, seperti kemiskinan, diskriminasi, korupsi, bencana alam, dan kekerasan.
Film ini menampilkan berbagai adegan yang menggambarkan kehidupan dan perjuangan Laskar Pelangi, seperti saat mereka berlomba-lomba masuk ke sekolah di hari pertama, saat mereka mengikuti lomba cerdas cermat melawan sekolah kaya, saat mereka mengunjungi museum dan melihat fosil ikan purba, saat mereka menyelamatkan sekolah mereka dari kebakaran, dan saat mereka berpisah karena alasan yang berbeda-beda.
Film ini juga menampilkan hubungan antara Laskar Pelangi dengan orang-orang di sekitar mereka, seperti Pak Harfan (Ikranagara), kepala sekolah yang baik hati dan bijaksana, Pak Balia (Slamet Rahardjo Djarot), guru baru yang keras dan tegas, Pak Zulfikar (Mathias Muchus), pejabat pendidikan yang korup dan sombong, Pak Raden (Teuku Rifnu Wikana), pemilik perusahaan tambang yang serakah dan kejam, dan Flo (Rieke Dyah Pitaloka), anak Pak Raden yang jatuh cinta dengan Ikal.
Pesan dan Nilai Film
Film Laskar Pelangi mengajarkan kita tentang pentingnya pendidikan, mimpi, dan persahabatan. Film ini menunjukkan bahwa pendidikan adalah hak dan kebutuhan dasar setiap anak, yang harus dijamin dan dilindungi oleh negara dan masyarakat.
Film ini juga menunjukkan bahwa mimpi adalah hal yang harus dikejar dan diwujudkan, meskipun harus menghadapi berbagai hambatan dan kesulitan.
Film ini juga menunjukkan bahwa persahabatan adalah hal yang harus dijaga dan dihargai, karena dapat memberikan dukungan, motivasi, dan kebahagiaan dalam hidup.
Film Laskar Pelangi juga mengajarkan kita tentang nilai-nilai positif, seperti semangat, pantang menyerah, kreativitas, kejujuran, keadilan, toleransi, dan cinta tanah air. Film ini menunjukkan bahwa dengan memiliki nilai-nilai tersebut, kita dapat mengubah nasib dan masa depan kita menjadi lebih baik.
Film ini juga menunjukkan bahwa dengan memiliki nilai-nilai tersebut, kita dapat memberikan kontribusi dan manfaat bagi orang lain dan lingkungan.
Kesimpulan
Film Laskar Pelangi adalah film yang sangat inspiratif dan mengharukan. Film ini berhasil mengangkat kisah nyata anak-anak miskin di Pulau Belitung yang berjuang untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Film ini juga berhasil menyampaikan pesan dan nilai yang penting bagi kita semua, seperti pendidikan, mimpi, persahabatan, semangat, pantang menyerah, kreativitas, kejujuran, keadilan, toleransi, dan cinta tanah air. Film ini layak untuk ditonton dan diapresiasi oleh semua kalangan.