Diksia.com - Film La Luna adalah film komedi romantis dari Malaysia yang ditulis dan disutradarai oleh M. Raihan Halim. Film ini menggunakan bahasa Malaysia dan Singapura dalam dialog-dialognya. La Luna dibintangi oleh Shaheizy Sam dan Sharifah Amani.
Film ini sudah tayang di Malaysia sejak 9 November 2023, disusul Singapura pada 16 November 2023. La Luna juga akan masuk ke jejaring bioskop CGV di Indonesia mulai 6 Desember 2023.
Latar Belakang Film La Luna
La Luna bercerita tentang sebuah toko pakaian dalam wanita atau lingerie yang baru dibuka di Kampung Bras Basah. Kampung tersebut dipimpin oleh Tok Hasan (Wan Hanafi Su) yang dikenal konservatif dan agamis. Bras Basah selama ini dikenal menjadi salah satu kampung yang paling alim dan taat di negara tersebut.
Kehadiran toko La Luna milik Cik Hanie (Sharifah Amani) di Kampung Bras Basah menimbulkan konflik dan perpecahan di antara warga. Sebagian warga yang sebelumnya tertutup dan risih dengan model pakaian dalam yang dijual di toko La Luna, mulai menerima. Apalagi kaum wanita yang antusias berbelanja dan mulai meramaikan toko lingerie tersebut ternyata diam-diam didukung oleh suaminya.
Tok Hasan pun mulai mengambil tindakan agar warga tidak lagi mendukung kehadiran La Luna. Ia melakukan berbagai cara agar toko itu bisa tutup. Salah satunya tentu saja dengan berceramah di surau dan mengeluarkan berbagai alasan agama.
Akan tetapi konflik antara pimpinan kampung Tok Hasan dan pemilik toko La Luna itu kemudian malah menyingkap fakta yang tidak diduga sama sekali. Ending yang diluar prediksi menunggu untuk diungkap.
Pesan dan Nilai Film La Luna
Film La Luna adalah film yang mengangkat isu perlawanan wanita terhadap pimpinan kampung yang diktator melalui hadirnya sebuah toko pakaian dalam wanita di kampung bernama Bras Basah.
Film ini juga menampilkan sisi humor dan romantis dari hubungan antara Cik Hanie dan seorang polisi berstatus duda (Shaheizy Sam) yang mempunyai seorang anak remaja. Film ini mengajak penonton untuk melihat bahwa wanita memiliki hak untuk mengekspresikan diri dan menentukan pilihan hidupnya sendiri.
Film ini juga menunjukkan bahwa pakaian dalam wanita bukanlah sesuatu yang tabu atau haram, tetapi merupakan bagian dari kebutuhan dan keindahan wanita. Film ini juga mengkritik sikap intoleran dan otoriter yang sering dilakukan oleh sebagian orang yang mengatasnamakan agama.