Diksia.com - Indonesia memang tak pernah kehabisan cerita horor yang bersumber dari kekayaan mitos dan legenda kuno. Kali ini, sebuah kisah ikonik dari Jawa dan Bali, Calon Arang, diangkat ke layar lebar dalam film berjudul Kutukan Calon Arang.
Jika kamu penyuka horor supranatural yang kental dengan nuansa lokal, film yang disutradarai dan diproduseri oleh Girry Pratama ini wajib masuk dalam daftar tontonan!
Film ini telah tayang perdana di bioskop Indonesia pada tanggal 3 Oktober 2024 dan bahkan direncanakan tayang juga di negara-negara ASEAN lain seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.
Jadi, seberapa mencekam adaptasi modern dari sosok penyihir legendaris ini? Yuk, kita bedah bersama sinopsisnya.
Plot Mencekam: Awal Mula Kutukan yang Tak Sengaja Terbuka
Kisah dalam Kutukan Calon Arang berfokus pada karakter utama bernama Rama yang sedang berusaha keras untuk membantu adiknya, Maya, yang mengalami depresi berat. Kondisi mental Maya memburuk drastis setelah tragedi kematian saudara kembarnya, Nuri, yang meninggal secara tragis dan misterius.
Demi penyembuhan Maya, Rama memutuskan untuk membawanya kembali ke rumah masa kecil mereka yang terpencil, jauh di tengah hutan Alas Purwo, Banyuwangi. Tempat ini dipilih dengan harapan ketenangan alam bisa membantu Maya lepas dari rasa sakitnya, yang bahkan membuatnya terjerumus dalam penyalahgunaan obat-obatan.
Namun, kedamaian yang mereka harapkan justru berbalik menjadi teror.
Bencana Konten Viral dan Kebangkitan Sang Penyihir
Pemicu utama kembalinya teror Calon Arang dalam kisah ini ternyata datang dari teman-teman Rama. Salah satu teman Rama, Iqbal, yang hobi membuat konten viral untuk media sosial, tanpa sengaja melakukan tindakan yang ceroboh. Ia membuka kembali sebuah kutukan kuno yang sebenarnya sudah ditutup rapat-rapat oleh ayah Rama dengan bantuan seorang dukun.
Kutukan yang bangkit ini tak lain adalah si jahat Calon Arang. Berbeda dari legenda aslinya, dalam film ini Calon Arang memiliki niat mengerikan: merasuki dan menguasai tubuh Maya.
Gejala-gejala aneh mulai menimpa Rama dan teman-temannya satu per satu, membuat mereka sadar bahwa perubahan sikap pada Maya bukanlah sekadar efek putus obat, melainkan ulah entitas supranatural yang mengincar garis keturunan perempuan dalam keluarga mereka.
Perjuangan Melawan Waktu dan Kegelapan
Film ini kemudian membawa kita pada perjuangan Rama dan kawan-kawannya melawan waktu. Mereka harus menemukan cara untuk mengakhiri kutukan Calon Arang ini sebelum terlambat. Nyawa mereka semua, terutama Maya, berada di ujung tanduk.
Justin Adiwinata berperan sebagai Rama, Fergie Brittany sebagai Maya, dan Meisita Lomania sebagai Dara, salah satu teman mereka.
Didukung aktor-aktor kawakan seperti Dennis Adishwara dan Egi Fedly, film ini menjanjikan adegan-adegan mencekam yang dipadukan dengan sinematografi modern serta efek suara yang menegangkan.
Pengambilan gambar di lokasi-lokasi mistis seperti Alas Purwo dan air terjun Telunjuk Raung semakin memperkuat nuansa horornya.
Jadi, bisakah Rama dan kawan-kawan melawan kegelapan yang diwariskan secara turun-temurun ini, ataukah mereka akan menjadi korban berikutnya dari dendam abadi sang penyihir?
Jika kamu sudah menonton, jangan lupa bagikan pengalamanmu di sosmed ya!