Diksia.com - Film horor Indonesia memang selalu menarik untuk ditonton. Apalagi jika film tersebut mengangkat cerita-cerita urban legend yang sudah akrab di telinga masyarakat. Salah satu film horor yang seperti itu adalah Kota Tua Jakarta, yang dirilis pada tahun 2014.
Film yang disutradarai oleh Ivander Tedjasukmana ini menceritakan tentang sekelompok mahasiswa yang mengalami malapetaka saat melakukan orientasi dan dokumentasi di kawasan bersejarah Kota Tua Jakarta. Di sana, mereka dihantui dan diteror oleh roh-roh halus yang berkaitan dengan sejarah dan legenda kawasan tersebut.
Bagaimana kisah selengkapnya? Simak sinopsis film Kota Tua Jakarta berikut ini.
Latar Belakang Film Kota Tua Jakarta
Kota Tua Jakarta adalah salah satu kawasan wisata yang populer di ibu kota Indonesia. Di sana, kita bisa melihat bangunan-bangunan tua yang merupakan peninggalan zaman kolonial, seperti museum, gereja, stasiun, dan lain-lain. Selain itu, kita juga bisa menikmati suasana kota yang kental dengan nuansa sejarah dan budaya.
Namun, di balik keindahan dan kekayaan sejarahnya, Kota Tua Jakarta juga menyimpan banyak kisah misteri dan angker. Banyak orang yang percaya bahwa di kawasan ini terdapat banyak roh-roh halus yang berasal dari masa lalu, baik yang bersahabat maupun yang jahat. Beberapa tempat yang terkenal angker di Kota Tua Jakarta antara lain adalah Museum Fatahillah, Museum Wayang, Museum Bank Indonesia, dan Gedung Arsip Nasional.
Film Kota Tua Jakarta mengambil latar belakang dari kisah-kisah misteri dan angker tersebut. Film ini menggunakan tagline “Horor Urban Legend”, yang menunjukkan bahwa film ini mengangkat cerita-cerita yang sudah menjadi legenda di masyarakat. Film ini juga menggabungkan unsur sejarah, budaya, dan horor dalam alur ceritanya.
Pemain dan Kru Film Kota Tua Jakarta
Film Kota Tua Jakarta diproduksi oleh Studio Sembilan Production, yang sebelumnya juga memproduksi film-film horor lainnya, seperti Rumah Gurita, Rumah Kentang, dan Rumah Dara. Film ini disutradarai oleh Ivander Tedjasukmana, yang juga merupakan penulis skenario film-film horor seperti Keramat, Rumah Dara, dan Rumah Kentang.
Film ini dibintangi oleh beberapa aktor dan aktris muda yang berbakat, seperti Kirana Larasati, Ajun Perwira, Imey Liem, Egi John Foreisythe, dan Yessa Iona. Mereka berperan sebagai mahasiswa dan mahasiswi yang terlibat dalam kisah horor di Kota Tua Jakarta. Selain itu, film ini juga menampilkan beberapa cameo dari artis-artis senior, seperti Roy Marten, Rina Hasyim, dan Rizky Mocil.
Film Kota Tua Jakarta dirilis pada tanggal 6 November 2014, dengan durasi 83 menit. Film ini mendapatkan rating 17+ dari Lembaga Sensor Film, karena mengandung adegan-adegan yang menyeramkan dan menegangkan.
Alur Cerita Film Kota Tua Jakarta
Film ini dimulai dengan adegan seorang pria yang sedang berlari ketakutan di kawasan Kota Tua Jakarta. Dia tampak dikejar oleh sesuatu yang tidak terlihat, dan akhirnya jatuh di depan sebuah gedung tua. Dia berteriak meminta tolong, tetapi tidak ada yang mendengarnya. Dia kemudian ditarik ke dalam gedung itu oleh sesuatu yang misterius, dan lenyap tanpa jejak.
Kemudian, film ini beralih ke adegan sekelompok mahasiswa dan mahasiswi yang sedang melakukan orientasi di kampus mereka. Mereka adalah Dara (Kirana Larasati), Ade (Ajun Perwira), Rani (Imey Liem), Egi (Egi John Foreisythe), dan Yessa (Yessa Iona). Mereka mendapatkan tugas untuk membuat dokumentasi tentang sesuatu yang menarik dan berbeda. Mereka pun memutuskan untuk pergi ke Kota Tua Jakarta, karena ingin mengetahui lebih banyak tentang sejarah dan budaya kota tersebut.
Sesampainya di sana, mereka mulai menjelajahi berbagai tempat yang ada di kawasan itu, seperti museum, gereja, stasiun, dan lain-lain. Mereka juga mengambil gambar dan video sebagai bahan dokumentasi mereka. Namun, sejak awal, Dara sudah merasakan ada yang aneh di kawasan itu. Dia merasa ada yang mengawasi mereka dari kejauhan, dan sesekali melihat bayangan-bayangan hitam yang bergerak cepat.
Dara memang memiliki kemampuan khusus, yaitu bisa melihat roh-roh halus yang ada di sekitarnya. Dia sudah memiliki kemampuan itu sejak kecil, dan sering kali dianggap aneh oleh orang-orang. Dia juga sering kali mengalami mimpi buruk yang berkaitan dengan roh-roh halus. Dia mencoba untuk menyembunyikan kemampuannya itu dari teman-temannya, karena takut mereka tidak percaya dan menjauhinya.
Suatu hari, saat mereka sedang berada di sebuah gedung tua, Dara dan teman-temannya dikejutkan oleh penampakan sesosok roh halus. Anehnya, penampakan itu menyerupai salah seorang teman kuliah mereka, yaitu Ade. Mereka yang benar-benar merasa kaget itu mulai mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Ade. Ternyata, salah satu berita menginformasikan bahwa Ade telah hilang sejak beberapa hari yang lalu. Kabar yang lebih mengejutkan lagi, ternyata tempat terakhir yang dikunjungi Ade sebelum menghilang adalah kawasan Kota Tua Jakarta.
Dara dan teman-temannya pun terus mencari keberadaan Ade di kawasan yang terkenal angker itu. Mereka pun mulai dihantui dan diteror oleh roh-roh halus yang penasaran. Mereka mengetahui bahwa roh-roh halus itu adalah korban-korban dari masa lalu, yang meninggal dengan cara yang tragis dan tidak wajar. Mereka juga mengetahui bahwa ada sebuah legenda yang mengatakan bahwa ada sebuah pintu gerbang menuju dunia lain di kawasan Kota Tua Jakarta, yang hanya bisa dibuka oleh orang-orang yang memiliki kemampuan khusus, seperti Dara.
Apakah Dara dan teman-temannya bisa menemukan Ade dan keluar dari kawasan Kota Tua Jakarta dengan selamat? Apa sebenarnya yang terjadi dengan Ade dan roh-roh halus yang menghantui mereka? Bagaimana hubungan antara sejarah, budaya, dan horor di kawasan Kota Tua Jakarta?
Ulasan Film Kota Tua Jakarta
Film Kota Tua Jakarta merupakan salah satu film horor yang cukup menarik untuk ditonton. Film ini berhasil menggabungkan unsur sejarah, budaya, dan horor dalam alur ceritanya. Film ini juga memiliki beberapa adegan yang menyeramkan dan menegangkan, yang bisa membuat penonton merinding dan terbawa suasana.
Namun, film ini juga memiliki beberapa kekurangan yang bisa mengurangi kualitasnya. Salah satunya adalah akting dari para pemainnya, yang terkadang kurang meyakinkan dan natural. Beberapa dialog dan ekspresi mereka terasa kaku dan tidak sesuai dengan situasi.
Selainnya adalah plot dari film ini, yang terkadang kurang logis dan konsisten. Beberapa adegan dan peristiwa di film ini terasa dipaksakan dan tidak masuk akal. Misalnya, bagaimana mungkin Ade bisa menghilang begitu saja tanpa ada yang mengetahui, atau bagaimana mungkin Dara bisa membuka pintu gerbang ke dunia lain tanpa ada penjelasan yang jelas.
Selain itu, film ini juga kurang memberikan informasi yang mendalam tentang sejarah dan budaya Kota Tua Jakarta. Film ini hanya menyebutkan beberapa nama tempat dan peristiwa yang terjadi di sana, tanpa memberikan konteks dan latar belakang yang cukup. Film ini juga tidak menampilkan keindahan dan kekayaan Kota Tua Jakarta sebagai kawasan wisata yang menarik. Film ini lebih banyak menampilkan sisi gelap dan menakutkan dari kawasan tersebut.
Kesimpulan
Film Kota Tua Jakarta adalah film horor yang bisa menjadi pilihan untuk mengisi waktu luang kamu. Film ini memiliki beberapa adegan yang menyeramkan dan menegangkan, yang bisa membuat kamu merasa ketakutan dan penasaran. Film ini juga mengangkat kisah-kisah urban legend yang sudah akrab di telinga masyarakat, yang bisa membuat kamu merasa familiar dan tertarik.
Namun, film ini juga memiliki beberapa kekurangan yang bisa membuat kamu merasa kecewa dan bosan. Film ini kurang memiliki akting yang meyakinkan, plot yang logis, dan informasi yang mendalam. Film ini juga kurang menampilkan sisi positif dan menarik dari Kota Tua Jakarta sebagai kawasan bersejarah dan budaya.
Jadi, jika kamu ingin menonton film horor yang berkualitas dan informatif, film Kota Tua Jakarta mungkin bukan pilihan yang tepat untuk kamu. Tetapi, jika kamu hanya ingin menonton film horor yang sederhana dan menghibur, film Kota Tua Jakarta bisa menjadi alternatif yang cukup oke untuk kamu.