Diksia.com - Film Ketika Berhenti di Sini adalah film drama romantis yang disutradarai oleh Umay Shahab dan dibintangi oleh Prilly Latuconsina, Bryan Domani, dan Refal Hady. Film ini bercerita tentang Anindita Semesta, seorang desainer grafis yang bertemu dengan Ed, seorang arsitek yang hobi bermain teka-teki.
Keduanya menjalin hubungan yang indah, namun harus menghadapi kenyataan pahit ketika Ed mengalami kecelakaan yang merenggut nyawanya. Bagaimana Dita bisa menerima kehilangan dan melanjutkan hidupnya?
Latar Belakang Film
Film Ketika Berhenti di Sini merupakan film kedua yang digarap oleh Umay Shahab, setelah film Kukira Kau Rumah yang tayang pada 2022. Umay Shahab tidak hanya menjadi sutradara, tetapi juga produser dan penulis skenario bersama Alim Sudio dan Monty Tiwa. Film ini diproduksi oleh Sinemaku Pictures dan Legacy Pictures.
Film ini dirilis di bioskop pada 27 Juli 2023 dan mendapat sambutan positif dari penonton dan kritikus. Film ini juga masuk dalam nominasi Festival Film Indonesia 2023 untuk kategori Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Penulis Skenario Terbaik, dan Aktor Pendukung Terbaik (Refal Hady). Film ini juga tayang di Netflix mulai 28 November 2023.
Alur Cerita Film
Film ini dimulai dengan adegan Dita (Prilly Latuconsina) yang sedang berada di rumah sakit, menunggu kabar tentang Ed (Bryan Domani) yang mengalami kecelakaan. Dita teringat kembali bagaimana ia bertemu dengan Ed empat tahun lalu.
Dita adalah seorang desainer grafis yang memiliki idealisme tinggi, namun juga memiliki rasa takut akan kegagalan. Suatu hari, ia dipertemukan dengan Ed, seorang arsitek yang suka bermain teka-teki. Ed memberikan tantangan teka-teki kepada Dita, yang harus diselesaikan dalam sebuah petualangan yang berujung romantis. Keduanya pun saling jatuh cinta.
Empat tahun kemudian, hubungan mereka mulai mengalami masalah. Dita yang masih berjuang untuk meraih mimpinya, merasa insecure dan tidak percaya diri. Ia juga mulai menuntut Ed untuk menjadi seperti yang ia inginkan. Ed yang sabar dan pengertian, berusaha memenuhi keinginan Dita. Namun, hal ini malah membuat Dita merasa bosan dan tidak puas.
Suatu hari, Dita menelepon Ed berkali-kali, tanpa menyadari bahwa Ed sedang mengemudi. Ed yang terganggu, kehilangan konsentrasi dan menabrak sebuah truk. Ed pun meninggal dunia.
Dita yang merasa bersalah dan sedih, tidak bisa menerima kenyataan. Ia merasa hidupnya hancur dan tidak ada artinya tanpa Ed. Ia juga merasa tidak ada yang peduli padanya. Ia pun mencoba bunuh diri, namun berhasil diselamatkan oleh teman-temannya.
Dita kemudian bertemu dengan Raka (Refal Hady), seorang dokter yang merawatnya di rumah sakit. Raka adalah sahabat Ed yang sudah lama menyukai Dita, namun tidak pernah mengungkapkannya. Raka mencoba membantu Dita untuk bangkit dari keterpurukan. Ia juga memberikan surat-surat yang ditulis oleh Ed untuk Dita, yang ternyata berisi teka-teki-teka-teki yang belum terselesaikan.
Dita pun mulai menyelesaikan teka-teki-teka-teki tersebut, yang membawanya ke tempat-tempat yang berkesan bagi dirinya dan Ed. Dita pun menyadari bahwa Ed selalu mencintainya dengan tulus dan tidak pernah menyesal. Dita juga menyadari bahwa ia harus ikhlas melepaskan Ed dan bersyukur atas semua kenangan indah yang mereka miliki.
Dita pun mulai membuka hatinya untuk Raka, yang selalu setia mendampinginya. Dita dan Raka pun menjalin hubungan yang baru, yang didasari oleh rasa hormat dan pengertian. Dita pun kembali menemukan makna hidupnya dan bahagia.
Pesan Moral Film
Film Ketika Berhenti di Sini mengajarkan kita tentang arti cinta, kehilangan, dan ikhlas. Film ini menunjukkan bahwa cinta tidak harus selalu memiliki, tetapi juga melepaskan. Film ini juga menunjukkan bahwa kehilangan bukanlah akhir dari segalanya, tetapi awal dari sesuatu yang baru. Film ini juga menunjukkan bahwa ikhlas adalah kunci untuk meraih kedamaian dan kebahagiaan.
Film ini juga menginspirasi kita untuk tidak takut gagal dan terus berjuang untuk mewujudkan mimpi-mimpi kita. Film ini juga mengingatkan kita untuk selalu menghargai dan menyayangi orang-orang yang ada di sekitar kita, karena kita tidak pernah tahu kapan mereka akan pergi. Film ini juga mengajak kita untuk selalu bersyukur atas apa yang kita miliki, karena itu adalah anugerah yang tak ternilai.