Diksia.com - Film horor Indonesia kembali menghadirkan kisah yang menegangkan dan menguji adrenalin. Film Kereta Berdarah, yang tayang sejak 1 Februari 2024, menceritakan tentang teror yang dialami oleh sekelompok penumpang kereta yang menuju resort mewah di tempat terpencil. Apa saja yang terjadi di dalam kereta tersebut? Simak sinopsis film Kereta Berdarah berikut ini.
Latar Belakang Film
Film Kereta Berdarah merupakan film horor yang disutradarai oleh Rizal Mantovani, yang sebelumnya dikenal lewat film-film seperti Kuntilanak, Air Terjun Pengantin, dan Di Ambang Kematian. Naskah film ini ditulis oleh Erwanto Alpha Dulla, yang juga menulis skenario film Di Ambang Kematian.
Film ini dibintangi oleh Hana Malasan, Zara Leola, Putri Ayudya, Fadly Faisal, Yama Carlos, Kiki Narendra, Totos Rasiti, Sahira Anjani, Ruth Marini, dan Agnes Naomi. Film ini diproduksi oleh MVP Pictures, yang juga memproduksi film-film horor seperti Jailangkung, Mata Batin, dan Rumah Kentang: The Beginning.
Film ini merupakan film horor pertama yang berlatar belakang kereta api di Indonesia, sejak film Tragedi Bintaro yang dirilis pada tahun 1989. Film ini juga mengambil inspirasi dari kisah nyata tentang terowongan kereta api yang konon angker dan sering terjadi kecelakaan.
Alur Cerita Film
Film ini berkisah tentang Purnama (Hana Malasan), seorang wanita yang baru saja sembuh dari kanker. Untuk merayakan kesembuhannya, ia mengajak adiknya, Kembang (Zara Leola), untuk berlibur ke resort alam baru yang bernama Sangkara, yang terletak di daerah terpencil.
Untuk menuju resort tersebut, mereka harus menaiki kereta wisata yang khusus melayani perjalanan ke sana. Kereta tersebut bernama Sangkara, sama dengan nama resortnya. Purnama dan Kembang bersemangat memasuki kereta tersebut, dan disambut oleh pramugara kereta, Tekun (Fadly Faisal).
Namun, sejak kereta tersebut mulai bergerak, kejanggalan mulai terjadi. Penumpang misterius bernama Ramla (Putri Ayudya) berusaha memberikan peringatan kepada penumpang lain, bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan kereta tersebut. Namun, peringatan tersebut diabaikan oleh kebanyakan penumpang, termasuk Purnama dan Kembang.