Diksia.com - Film “Jane Got a Gun” merupakan karya sinematik Amerika yang dipertontonkan pada tahun 2015. Gavin O’Connor bertindak sebagai sutradara, sedangkan para pemeran utamanya melibatkan Natalie Portman, Joel Edgerton, Ewan McGregor, dan Noah Emmerich.
Cerita ini berpusat pada Jane Hammond, seorang perempuan yang terpaksa melindungi suami dan anak perempuannya dari serangan geng yang dikenal sebagai Bishop, yang dipimpin oleh John Bishop, mantan kekasih Jane yang tercela.
Di tengah kekerasan Wild West, Jane Hammond (Natalie Portman) menjalani kehidupan damai bersama suaminya dan putrinya. Namun, ketenangan itu terusik ketika sekelompok bandit kejam yang dipimpin oleh John Bishop (Noah Emmerich) menyerang dan melukai suaminya, Bill (Noah Emmerich).
Menyadari bahwa suaminya tidak berdaya, Jane memutuskan untuk mengambil kendali. Dia mencari bantuan dari mantan kekasihnya, Dan Frost (Joel Edgerton), seorang penembak ulung yang diganggu oleh bayang-bayang masa lalunya. Meski awalnya ragu, Dan akhirnya setuju untuk membantu Jane demi melindungi keluarga yang tidak bersalah.
Bersama-sama dengan Dan, Jane berlatih menembak dan bersiap menghadapi John Bishop beserta gengnya. Pertempuran sengit tidak dapat dihindari. Di tengah perjuangannya, Jane tidak hanya berhadapan dengan bahaya dari luar, tetapi juga trauma masa lalu dan keraguan dalam dirinya sendiri.
Latar Belakang Film
Film “Jane Got a Gun” awalnya direncanakan akan disutradarai oleh Lynne Ramsay, namun pada hari pertama syuting, Ramsay secara tiba-tiba mengundurkan diri dari proyek tersebut. Gavin O’Connor kemudian dipilih sebagai penggantinya sebagai sutradara.
Selain itu, terdapat beberapa perubahan dalam pemain film, termasuk Michael Fassbender, Jude Law, Bradley Cooper, dan Tobey Maguire yang akhirnya digantikan oleh Joel Edgerton, Ewan McGregor, dan Noah Emmerich.
Respon dari para kritikus terhadap film ini bervariasi. Ada yang memuji penampilan Natalie Portman dan Joel Edgerton, serta aspek sinematografi dan musikalitas film ini.
Namun, sebagian kritikus juga mengkritik kurangnya perkembangan dan daya tarik dalam cerita dan karakter film. “Jane Got a Gun” juga tidak berhasil mencapai kesuksesan komersial, hanya meraup sekitar $30 juta dari anggaran sebesar $25 juta.
Pemeran dan Karakter Film
Film Jane Got a Gun dibintangi oleh beberapa aktor dan aktris ternama, antara lain:
- Natalie Portman sebagai Jane Hammond, tokoh utama wanita yang berani dan tangguh.
- Joel Edgerton sebagai Dan Frost, mantan kekasih Jane yang menjadi sekutunya dalam melawan Bishop.
- Ewan McGregor sebagai John Bishop, tokoh antagonis yang menjadi pemimpin kelompok gangster.
- Noah Emmerich sebagai Bill “Ham” Hammond, suami Jane yang terluka parah oleh Bishop.
- Rodrigo Santoro sebagai Fitchum, salah satu anak buah Bishop yang paling brutal.
Alur Cerita Film
Film ini berlatar belakang di New Mexico pada tahun 1871. Jane Hammond, seorang wanita yang tinggal di kediaman terpencil dengan suaminya, Bill “Ham” Hammond, dan putrinya yang berusia lima tahun, Katie.
Suatu hari, Ham pulang dengan luka tembak parah setelah diserang oleh geng Bishop, sekumpulan penjahat yang pernah menjadi rekan Ham, serta dipimpin oleh John Bishop, mantan kekasih Jane.
Jane menyadari bahwa geng Bishop takkan berhenti sebelum menghabisi nyawa Ham dan keluarganya. Dalam upaya menyelamatkan diri dan putrinya, Jane mencari bantuan dari Dan Frost, mantan kekasih yang masih menyimpan rasa cintanya.
Awalnya menolak karena merasa dikhianati oleh Jane yang menikahi Ham, Dan akhirnya setuju membantu setelah mengetahui tragedi Jane kehilangan putrinya akibat ulah Bishop.
Jane dan Dan bersiap-siap untuk menghadapi serangan di kediaman mereka dengan memasang perangkap dan bersiap dengan senjata. Sementara itu, geng Bishop yang dipimpin oleh John Bishop, seorang pria tampan namun kejam, semakin mendekati rumah Jane.
Melalui kilas balik, terungkap bahwa Jane dan Bishop pernah merasakan cinta, tetapi Bishop berubah menjadi penjahat setelah perang saudara. Pria tersebut bahkan menculik dan menyiksa Jane, serta mengakhiri nyawa putri pertamanya.
Pada malam yang kelam, geng Bishop menyerbu rumah Jane. Jane dan Dan berhasil melumpuhkan beberapa anggota geng, namun sayangnya, Ham meninggal akibat luka-lukanya.
Terdesak, Jane dan Dan terpaksa bersembunyi di gudang, tempat mereka menemukan putri Jane yang selamat, disembunyikan oleh Ham. Wajah mereka kemudian dihadapkan pada John Bishop, yang menawarkan keselamatan asalkan Jane bersedia kembali padanya.
Tanpa ragu, Jane menolak dan menembak Bishop di dada. Mereka berdua, bersama putri mereka, melarikan diri dari gudang yang meledak, meloncat ke punggung kuda menuju tempat baru yang aman.
Pesan dan Nilai Film
Film “Jane Got a Gun” mengusung tema yang kompleks mengenai perasaan, pengkhianatan, balas dendam, dan ikatan keluarga. Dalam kisah ini, kita disuguhkan dengan dinamika yang memperlihatkan bagaimana cinta dapat bertransformasi menjadi kebencian, dan sebaliknya, bagaimana kebencian dapat berubah menjadi cinta.
Secara menarik, film ini juga menyoroti peran perempuan sebagai pahlawan yang tidak selalu bergantung pada kehadiran pria. Penonton diajak untuk melihat bahwa keberanian dan kekuatan bisa tumbuh di dalam diri wanita, dan bahwa mereka memiliki peran penting dalam menjalani cerita hidup mereka.
Dalam konteks keluarga, film ini dengan tajam menggambarkan bahwa ikatan keluarga adalah elemen paling krusial dalam kehidupan. Keberadaan keluarga tidak hanya sebagai latar belakang cerita, tetapi sebagai inti yang harus dilindungi dengan segala cara.
Seiring alur cerita berkembang, pesan yang diusung oleh film ini juga mencerminkan bahwa kekerasan bukanlah solusi yang selalu membawa kebaikan. Film dengan lugas menyampaikan bahwa tindakan kasar bisa menimbulkan konsekuensi buruk, bahkan pada mereka yang mengambil jalur kekerasan tersebut.
Di sisi lain, “Jane Got a Gun” memberikan pemirsa pesan moral mengenai perang saudara dan dampaknya terhadap jiwa serta moral manusia. Film ini melukiskan bagaimana konflik internal dapat merusak esensi kemanusiaan, menjadikan karakternya terperangkap dalam peran penjahat.
Terlepas dari kompleksitasnya, film ini secara tegas menyatakan bahwa kejahatan tidak akan pernah menjadi pemenang. Dengan cara yang tajam, film ini menegaskan bahwa setiap tindakan jahat akan mendapatkan hukuman setimpal, memberikan catatan moral yang kuat kepada penonton.
Ulasan dan Komentar Film
Film Jane Got a Gun menghadirkan pengalaman sinematik yang patut dicoba, terutama bagi para pencinta film barat dan aksi. Adegan-adegan dalam film ini membawa ketegangan yang memukau, menggugah adrenalina, dan merangkum penuh emosi.
Para pemeran utama, khususnya Natalie Portman dan Joel Edgerton, berhasil membangun chemistry yang kuat, menambah kekuatan ekspresi akting. Sinematografi dan musik yang menghiasi film ini memberikan nuansa yang indah, memperkaya keseluruhan pengalaman menonton.
Tetapi, tidak bisa diabaikan bahwa film ini memiliki beberapa kelemahan. Ceritanya terkesan kurang dalam dan kurang menarik, begitu juga dengan kedalaman karakter. Alur cerita yang cenderung lambat dan membosankan pada beberapa bagian, diakhiri dengan finale yang kurang memuaskan.
Adegan-adegan tanpa logika dan ketidakkonsistenan, ditambah dengan dialog klise dan hambar, menyelip di sepanjang film. Keseluruhannya, Jane Got a Gun bisa dianggap sebagai film yang cukup bagus, meskipun tidak mencapai tingkat keistimewaan yang diharapkan.
Film ini bisa menjadi hiburan yang menghibur, tetapi juga berpotensi membuat penonton merasa bosan dan kecewa. Disarankan untuk ditonton oleh penonton dewasa, mengingat adanya adegan kekerasan, darah, dan seksualitas yang diekspresikan dengan cukup eksplisit.